Dana Desa untuk mengejar ketertinggalan
(m.mediaindonesia.com)-MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengingatkan dana desa harus dioptimalkan dalam hal2 positif. Khususnya, untuk menghapus ketertinggalan pembangunan di desa2.
“Dengan dana desa yang diberikan pemerintah, seluruh desa yang tersebar di Indonesia diharapkan dapat berkembang, mandiri dan sejahtera,” ujar Mendes PDTT saat jadi keynote speaker di Seminar Nasional Magister S2 Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Bengkulu, di Hotel Santika Bengkulu.
Dia juga paparkan manfaat program kementerian sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat desa menuju sejahtera. “Formulasinya bagaimana. Jadi dari total dana desa, 80% dibagi rata dan 20%-nya dialokasikan sebagai dana tambahan atau afirmasi ke desa yang miskin, tertinggal, dan terluar. Sehingga, desa miskin dapat mengejar ketertinggalannya” katanya.
Eko memaparkan hingga kini dana desa mampu dan ada hasilnya. Yakni terbangunnya sarana dan prasarana penunjang aktivitas ekonomi, seperti terbangunnya 1.028.225 mt jembatan, jalan desa 158.619 km, pasar desa 7.421 unit, kegiatan BUMDes 35.145 unit, embung desa 3.026 unit, sarana irigasi 39.656 unit, serta sarana-prasarana penunjang lain.
“Dana desa juga mampu menyediakan sarana prasarana penunjang kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan 942.927 unit sarana air bersih, 178.034 unit MCK, 8.028 unit polindes, 48.694 unit PAUD, 18.477 unit posyandu, drainase 39.920.120 unit serta sumur bor sebanyak 37.662 unit,” katanya.
Kerja sama ITB dengan Korea Foundation for Internastional Cultur Exchange dalam Young Creator Indonesian Fashion Institute (YCIFI) telah melahirkan 240 perancang busana global. Direktur YCIFI Kim Yong-rak menyebutkan pada Desember 2018 YCIFI beralih jadi lembaga afiliasi ITB dan beroperasi secara mandiri pada 2019. (BM/RO/N-3; Bahan dari : http://m.mediaindonesia.com/read/detail/194746-dana-desa-untuk-mengejar-ketertinggalan)-FatchurR *