Kedai Mari Ngopi dengan bayar seikhlasnya
(krjogja.com)-MENAWARKAN; kopi dengan gratis, kedai ‘Mari Ngopi’ tak menyajikan se-mena2. Komitmen mengajak masyarakat minum kopi berharga terjangkau jadi pilihan di tengah menjamurnya kedai kopi bertarif menguras kantong di Yogya.
Jelang gelap, sudut remang Alun2 Kidul (Alkid) ramai orang2 sedang berbincang tentang apa saja. Setiap sudut kedai ‘Mari Ngopi’ terisi orang2 menikmati secangkir single origin. Tiap hari puluhan cangkir saling bergiliran diisi hasil racikan biji kopi dari barista.
“Tiap hari minimal 50 cup kopi single origin dibuat” ungkap Rahadian (21) barista di Mari Ngopi. Konsep beda yang ditawarkan berdaya tarik bagi orang2 untuk menikmati kopi. Bayar seikhlasnya untuk tiap gelas kopi single origin yang dipesan dengan metode V60 (Saring) dan tubruk. Tersedia kotak di meja bar bertulis ‘hanya Tuhan dan kamu yang tau’ tiap uang atau disebut kedai ini ‘apresiasi’ terhadap kopi.
Tak jarang ada pelanggan yang memberi tips karena terkesan dengan konsep unik ini. Ber-macam2 apresiasi yang diberikan penikmat kopi ini. “Pernah ada bule minta dibuatkan kopi, lalu mencoba 4 gelas kopi dengan jenis biji yang berbeda, dia kaget saat tidak dipatok harga, dia beri Rp 250.000 tanpa kembalian” tutur Rahadian mengingat macam2 pelanggan yang dilayaninya.
Model kedai kopi ini dari keinginan Akrom Setiawan (36) membuat kopi racikan barista lebih dekat masyarakat. Dengan bayar sesuka hati akan menumbuhkan ketertarikan orang yang dulu ragu minum kopi di keda2 karena mahal.
Berkat bantuan pendanaan dari rekannya, sejak awal-2014 Mari Ngopi menyewa sepetak halaman rumah di barat Alun2 Kidul. Usaha ini tak se-mata2 bisnis, ada niat berbagi ke sesama dengan kopi yang jadi bagian hidupnya.
“Prinsip saya ada perbedaan gaji dan rezeki, gaji itu tetap dan pasti datang dari mana, kalau rezeki ya kadang kita bingung menerka, tau2 ada. Itu diterapkan disini, meski bayar seikhlasnya tapi pemasukan cukup menjalankan usaha ini dan untung,” jelasnya.
Saat ditemui krjogja.com pada (21/09/18) ia tuturkan awal dirintisnya usaha ini. Kala itu Akrom seorang diri jadi peramu kopi, dibantu istri untuk melayani pembeli yang datang sesekali. Itulah masa2 Mari Ngopi belum seramai belakangan ini.
Baru dibulan ke-4 ia merekrut barista. Kini makin bertambah pelanggannya ia mempekerjakan 5 barista memenuhi kebutuhan di Mari Ngopi. Kholilulloh (19) Mahasiswa fakultas Filsafat UGM pelanggan, mengungkapkan tiap pekan minum kopi ditempat ini. Harga terjangkau jadi alasan untuk kembali. Meski tempat tak luas, lokasinya strategis diantara wisata Tamansari dan Alkid.
“Karena terjangkau saya terbiasa dengan kopi disini, suasananya enak, jogja banget” ungkap Kholil yang kerap berkunjung sejak 2017. Akrom yang dulu barista di beberapa tempat menuturkan meski kedai kopi menjamur, kebanyakan pelanggan pesan olahan kopi campuran. Mulai dari kopi latte, matcha, kopi susu, hingga coklat. Ini pendorong akrom membuat kopi single origin lebih dekat dengan masyarakat.
“Bukan karena selera, tapi ada keinginan agar olahan kopi single origin ini membumi,dengan cara memberi harga ekonomis”. Kini Mari Ngopi tetap eksis meski dengan konsep yang ditawarkannya. Mari ngopi juga menyediakan jenis minuman lain : Campuran kopi atau tidak. Varian selain kopi single origin dipatok harga tetap, tarifnya terjangkau di kisaran Rp 5000 hingga Rp15000.
Biji2 kopi yang ditawarkan itu hasil perkebunan lokal daerah2 di pulau jawa. Mulai robusta dan arabica Sindoro, Sumbing, dari kebun kopi di daerah Suroloyo, Kulonprogo. Biji kopi diambil suplier yang biasa menyediakan . Penggunaan biji kopi daerah2 lokal jadi salah satu cara mengenalkan bahwa sekitar DIY juga memiliki kopi berkualitas.
“Kopi yang ditawarkan : Kopi lokal, kami ingin lebih mengenalkan kopi daerah, sesekali kopi sekitar jogja kalau tidak langka,” ungkap Akrom. Meski kini ramai dan banyak dikenal, Akrom tak ingin membuat kedai serupa ditempat lain. Meski ia tak menampik peluang untuk membuka cabang.
“Mari Ngopi yang seperti ini biarlah disini, kalau ada cabang ya pakai model yang lain biar khasnya tetep disini” tutup penggagas Mari Ngopi. (Hammam Izzuddin; Agung Purwandono; Bahan dari : http://krjogja.com/web/news/read/80531/Kedai_Mari_Ngopi_Tawarkan_Bayar_Seiklasnya)-FatchurR *