(travel.kompas.com)-JAKARTA, Sayur kol tak asing bagi masyarakat. Banyak olahan makanan yang pakai sayur kol seperti sup, tongseng, capcay, dan kuliner lain. Sayur kol tak hanya diolah bersama bahan lain. Sayur kol biasa disantap sebagai lalapan di kuliner pecel ayam, pecel lele, atau dicocol dengan sambal.
Kedekatan sayur kol dengan masyarakat, punya cerita sejarah yang berhubungan kedatangan bangsa Eropa. Hal itu diungkap sejarawan kuliner, Fadly Rahman. “Kalau melihat dari perjalanan kolnya, secara historis kol bukan tanaman Indonesia, tapi tanaman dari Eropa, dibawa dibudayakan orang Eropa abad 17. Kini jadi tanaman kita,” kata Fadly saat dihubungi KompasTravel, (14/12).
Bangsa Eropa membawa sayur kol ke Indonesia untuk ditanam dan dibudidayakan. Berdasarkan serat Centhini terbitan 1816, ada sayuran2 dari Eropa yang dibawa seperti peterseli, kol, kentang, nanas dan sayuran lain.
“Sayuran itu dibutuhkan mereka pada masa itu. Kol disukai sebagai sayuran pelengkap, entah sebagai garnis, bahan di sayur seperti sop. Kol punya kandungan air cukup. Itu kenapa kalau kini pecel lele, ada juga kol digoreng.” katanya.
Awalnya, sayur kol dimasak orang Belanda jadi makanan zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut. Kuliner ini disantap orang Belanda. “Misal di resep2 eropa : Sup kol. Kol dimanfaatkan sebagai sayuran dan dimasak bersama daging kaldu. Sama persis seperti tongseng atau disesuaikan dengan kondisi. Lama2 setelah dibudidayakan lokal, jadi kuliner lokal indonesia,” katanya.
Sayur kol jadi bagian dari kuliner Indonesia di skala domestik dan industri kuliner. Sayur kol digemari lantaran kandungan air yang tinggi. “Itu alasan kenapa kol juga sebagai sensasi untuk bahan makan seperti lalapan. Perkembangannya, setelah kol dibudidayakan secara agrikultur, kol jadi varietas lalapan misalnya orang Sunda. Kol itu bukan tanaman lokal di Jabar” ujarnya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Asal Usul Sayur Kol, dari Eropa hingga jadi Lalapan Orang Indonesia”, Editor : Wahyu Adityo Prodjo; Bahan dari : https://travel.kompas.com/read/2018/12/14/200500127/asal-usul-sayur-kol-dari-eropa-hingga-jadi-lalapan-orang-indonesia)-FatchurR *
