Dampak terparah dari Kecanduan Games Online
(lifestyle.okezone.com)-TAK jarang Anda temukan orang yang asyik main game action di gadgetnya, padahal kondisi saat itu bisa dibilang bukan waktu yang tepat main game. Ya, mungkin hal ini terjadi juga pada Anda.
Kalau asyik bermain video games, Anda biasanya lupa kegiatan lain atau bahkan orang2 di sekitar Anda. Namun, seseru apa pun permainannya, jangan sampai Anda bermain game action terlalu sering, ya! Sebab, para ahli menemukan bahwa efek main game action bukan cuma bikin mata jadi sakit, tapi juga cepat pikun. Berikut pemaparan selengkapnya sebagaimana disarikan dari Hellosehat.com.
Efek Main Game action untuk Kesehatan Otak
Setiap orang punya cara melepas penat. Ada yang suka mendengarkan musik, pergi jalan2, atau sekadar menikmati hari dengan banyak tidur. Bagi kebanyakan pria, main game action jadi aktivitas paling seru menghabiskan akhir pekan. Apalagi kalau main bersama teman sebaya, Anda bisa lupa waktu.
Sah-sah saja kalau Anda punya hobi suka main game. Tapi, ada batasan main game yang perlu Anda perhatikan. Alih2 menyegarkan pikiran, efek main game action yang terlalu sering membahayakan otak
Fakta mengejutkan ini ditemukan Gregory West, dosen psikologi di Universite de Montreal, Kanada, (2017). Beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan main game action memberikan dampak positif bagi penggunanya. Salah satunya adalah melatih kemampuan motorik dan fokus seseorang.
Tapi, hasil penelitian yang dimuat di jurnal Molecular Psychiatry ini mengungkap hal sebaliknya. Sebanyak 85% orang yang main game action selama 6 jam lebih setiap minggu memiliki bagian abu-abu (grey matter) yang lebih sedikit pada bagian hipokampus, dibandingkan yang jarang main game.
Hipokampus adalah bagian otak yang menjadi pusat belajar, penyimpanan, dan pengolahan memori jangka panjang. Apabila keseluruhan hipokampus rusak, atau bahkan hanya sebagian saja, maka Anda dapat mengalami masalah memori yang serius.
Kenapa bisa begiitu
Saat main game action, Anda dipaksa kreatif menemukan strategi mengalahkan lawan. Ini melibatkan bagian otak (striatum). Striatum, bagian otak yang bertindak semacam autopilot. Maksudnya, otak Anda otomatis tahu seluk-beluk strategi permainan, kapan harus belok ke kanan, kiri, maju, atau mundur tanpa harus berpikir panjang. Jadi, bagian otak ini membuat arah ‘navigasi’ tadi jadi kebiasaan.
Semakin sering striatum ini digunakan, maka otak akan semakin sedikit menggunakan hipokampus untuk mengingat hal-hal penting. Akibatnya, hipokampus mengalami atrofi alias kehilangan sel-sel dan jaringannya secara perlahan.
Dampak fatalnya, Anda tidak bisa lagi mengingat hal-hal yang sifatnya jangka panjang. Anda mungkin masih bisa mengingat kembali hal-hal yang terjadi beberapa waktu lalu, tapi sayangnya tidak dapat mengingat hal-hal yang baru terjadi sebelum hipokampus rusak.
Misalnya saja, Anda sangat mudah mengingat nama-nama teman sekolah dulu. Namun, sekarang Anda malah gampang lupa dengan nama teman baru di kantor. Dengan kata lain, Anda jadi mudah lupa alias pikun meskipun usia Anda masih muda.
Efek main game action terlalu berlebihan, belum berhenti sampai disitu. Orang dengan jumlah materi abu-abu yang lebih sedikit pada hippocampus ditemukan berisiko lebih tinggi terkena penyakit kejiwaan. Mulai dari depresi, skizofrenia, PTSD, hingga penyakit Alzheimer.
Namun sayangnya, hal ini masih membutuhkan penelitian dan analisa lebih lanjut. (dno; Bahan dari : Agregasi hellosehat.com dan https://lifestyle.okezone.com/read/2019/02/04/481/2013781/waspada-ini-dampak-terparah-dari-kecanduan-game-online )-FatchurR *