(travel.kompas.com)-JAKARTA; Pohon yang diberi kain poleng atau kain bercorak hitam-putih, itu pemandangan yang lazim dilihat saat di Pulau Bali. Baca juga: Hati-hati, Jangan Injak Sajen Saat Wisata di Bali Sebagai wisatawan yang ke Bali, tentu perlu menghormati adat istiadat di Bali.
Salah satunya jangan sembarangan buang air kecil, apalagi jika dilakukan di pohon. Nyoman Suani selaku Serati Banten (ahli membuat sajen khas Bali), menjabarkan, wisatawan terutama laki-laki harus berhati-hati saat buang air kecil di pohon.
“Kalau mau buang air kecil itu harus ‘permisi’,” jelas Nyoman Suani saat ditemui di stan mengulat janur di acara Pekan Kebudayaan Nasional di Istora, Senayan, Jakarta, (8/10/2019). “Apalagi jika ada pohon bersarung kotak-kotak, jangan buang air kecil di sana, karena kalau diberi sarung sangat sakral”.
Perempuan asli Bali itu menjelaskan jika pohon yang diberi sarung corak hitam dan putih dipandang sakral atau disucikan oleh orang Bali. Jadi pohon itu jangan sampai diludahi apalagi dikencingi. Kerap jika tak ada toilet, tujuan utama buang air kecil itu pohon. Orang Bali percaya pohon itu ada penunggunya.
“Banyak turis atau pendatang yang tidak percaya, ada yang iseng sengaja buang air kecil di bawah pohon lalu orang itu sakit-sakitan dan harus minta maaf dengan roh halus dari pohon yang dia kencingi”. Suani berharap wisatawan di Bali bisa menghormati setiap adat dan kebudayaan yang dilakukan di sana.
Agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan maka wisatawan dihimbau untuk menghormati dan tak mewalan aturan yang sudah berlaku di Bali.
Meski kita tidak percaya hal mistis, tapi saat berkunjung ke suatu tempat, sebagai wisatawan harus menjunjung dan menghormati adat istiadat yang berlaku. Pada tempat tempat wisata di Bali juga kerap ada himbauan berupa papan peringatan untuk tidak buang air kencing di tempat itu. Biasanya di area sakral termasuk pohon yang disucikan.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Wisata di Bali, Jangan Nekat Kencing di Pohon!”, https://travel.kompas.com/read/2019/10/11/115928027/wisata-di-bali-jangan-nekat-kencing-di-pohon.
Penulis : Yana Gabriella Wijaya; Editor : Ni Luh Made Pertiwi F)-FatchurR *
