10 Hoaks Paling Berdampak Pada Tahun 2018(1/3)
(cnnindonesia.com)-Jakarta, Kemenkominfo mengidentifikasi 10 konten Hoaks paling berdampak pada tahun 2018. Dampaknya beragam, mulai keresahan dan ketakutan masyarakat hingga perhatian nasional. Papar Plt Karo Humas KemenKominfo, Ferdinandus Setu, Rabu (19/12). Berdasarkan
Pemantauan mesin pengais konten Sub Dit Pengendalian Konten internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika KemenKominfo ditemukan 10 hoaks yang dinilai paling berdampak. Berikut 10 hoaks paling berdampak sepanjang 2018. (Kami tayang ulang agar kita selalu waspada) :
1-Hoaks Ratna
RS jadi nomor-1 sebagai hoaks paling berdampak. Awal hoaks dimulai dari pemberitaan penganiayaan RS oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam FB 2/10/2018 di akun Swary Utami Dewi.
Unggahan itu disertai tangkapan layar (screenshoot) aplikasi pesan WA disertai foto RS. Konten ini diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa diverifikasi kebenaran berita ini.
Setelah ramai diperbincangkan, konten hoaks ditanggapi Polri yang menyelidikisetelah mendapat 3 laporan mengenai dugaan hoaks pada pemberitaan itu. Hasilnya RS diketahui dirawat di 23 rumah sakit dan tak pernah melapor ke 28 Polsek di Bandung kurun waktu 28/9 sampai 2/10/2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21/9, RS tidak sedang di Bandung.
Hasil penyelidikan, RS ke RS BEM, Jakarta Pusat, pada 21/9/2018 pukul 17.00 WIB. Dirtipidum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan RS melakukan perjanjian operasi pada 20/9/2018 dan tinggal hingga 24/9. Polisi menemukan bukti transaksi dari rekening RS ke klinik itu.
Selain hoaks RS, hoaks Gempa Susulan Palu menempati posisi ke-2 dan penculikan anak menempati posisi ke-3.
2-Hoaks Gempa Susulan di Palu
Broadcast konten WA tentang gempa susulan di Palu meresahkan masyarakat Kota Palu. Berita itu berdampak pada korban gempa dan tsunami yang trauma. Dalam pesan berantai itu bahwa Palu keadaan siaga 1. Info menukil seorang yang kerja di BMKG ketika memeriksa alat pendeteksi gempa. Pesan itu menyebutkan akan terjadi gempa susulan 8,1 SR dan berpotensi tsunami besar.
Informasi itu hanya isu bohong. Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun media sosial mengonfirmasi faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
(age/age; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181219151638-185-354934/10-hoaks-paling-berdampak-pada-2018)-FatchurR * Bersambung………