YAKESTEL DAN OLAH RAGA

Absen Senam Mandiri Bandung Selatan 04-02-20 Dan Mengelola Konsentrasi(1/3)

Seperti sebelumnya telah disajikan di Web ini, bahwa saya berhalangan hadir di acara  “Senam Mandiri Bandung Selatan 04-02-2020”. Maka sebagai ganti ketidakhadiranitu, berikut ditampilkan pengalaman  perjalanan saya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam 3 seri yaitu :

 

1- Absen Senam Mandiri 04-02-20 Dan Mengelola Konsentrasi (sekarang disajikan)

2-Absen Senam Mandiri 04-02-20 Dan Frekuensi BAK

3- Absen Senam Mandiri 04-02-20 Dan Kehati hatian pada Hoax

Semoga ada manfaatnya

 

Hari itu saya bersama istri ke Semarang untuk menghadiri pernikahan keponakan, naik KA Ceremai. Kereta berangkat jam 08.10 teng, maksud saya tepat sesuai jadwal yang tertera di tiket. Bagi saya ketepatan jadwal keberangkatan dan sampai tujuan merupakan prestasi KA di banding jaman doeloe

 

Stasiun pemberhentian yang sempat saya catat :  Cimahi, Purwakarta. Sebelum sampai Purwakarta KA berhenti di Cimahi dan Terowongan yang menembus/membelah perbukitan  di daerah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. (antara Stasiun Sasaksaat dan Stasiun Maswati). Dibangun dari 1902 sampai 1903, terowongan Sasaksaat merupakan terowongan KA aktif terpanjang di Indonesia, yakni 949 meter.

 

Berlanjut saya nikmati dan saya kagumi yaitu Jembatan Cisomang yang terbuat dari baja itu panjangnya 243 meter diatas Sungai Cisomang di ketinggian 100 mt. Letaknya di Desa Cisomang, Kecamatan Darangdan Purwakarta yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.

 

Pemberhentian berikutnya dan arah lokomotifnya diubah. Yang semula menarik dari depan, Loko berputar dan menarik dari gerbong yang semula di rangkaian paling belakang jadi depan. Di stasiun Cikampek para penumpang mengubah posisi duduk dibantu petugas sedemikian rupa sehingga pandangan penumpang searah dengan jalannya Kereta.

 

Kereta terus melaju ke Cirebon. Sebelumnya berhenti di stasiun Haurgeulis dan Jatibarang. Jelang  stasiun Jatibarang saya dapatkan kran wastafel di salah satu gerbong mengocor terus. Saya tidak tahu sejak kapan dan dari mana mulainya kran tersebut tidak ditutup

 

Analisis saya kran tetap terbuka dengan air mengocor kemungkinan karena lupa (cenderung pikun) atau kesengajaan (usil). Akibat dari kejadian itu bisa menghabiskan air cadangan di gerbong itu yang risiko orang lain akan kesulitan jika membutuhkan toilet tersebut

 

Di pemberhentian Stasiun Cirebon jam 10.27 yang berhenti dalam waktu relatif pendek itu (sekitar 8 menit) bisa mengakomodasi penumpang yang turun dan naik, serta mengisi tangki air untuk memenuhi sebagian gerbong. Petugas menjawab pertanyaan saya, bahwa air hanya untuk gerbong tertentu yang indikator airnya memerlukan untuk ditambah. Demikian layanan KA yang baik

 

KA Ceremai terus berlari, eh merayap (tapi lebih tepatnya melaju, melewati pemberhentian Stasiun berturut turut : Tegal, Pekalongan dan 17,3 Km menjelang Stasiun Tawang yaitu di Stasiun kecil Mangkang, perjalanan ini dapat bonus tambahan waktu delay 42 menit.

 

Penyebabnya karena beberapa ratus meter didepan tampak genangan air. Untungnya hujan deras telah berhenti dan air genangan cepat mengalir. Alhamdulillah setelah berhenti di Stasiun Poncol maka sampailah tujuan saya ke Stasiun Tawang jam 14.17

 

Penutup :

1-Saya termasuk orang yang kadang kala atau sering menjadi pelupa, namun juga ada hal hal tertentu bisa  ingat  dalam jangka panjang

 

2-Karena itu agar dapat mencegah kepikunan, maka saya berupaya terus berkonsentrasi pada kegiatan saya (walau kadang lolos, tidak saya lakukan). Disamping itu jika ada hal baru dan menarik, maka saya berusaha mencari tahu dan cari informasi untuk memperjelas keinginan tahuan saya (FatchurR) *

 

*** Nantkan serial berikutnya “Absen Senam Mandiri 04-02-20 Dan Frekuensi BAK”

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close