Droplet Bisa Menyebar Dari Orang Berbicara Keras
(cnnindonesia.com)-Jakarta, Peneliti dari Universitas Pennsylvania dan Institut Kesehatan Nasional AS menemukan penularan Virus Corona potensi terjadi bila dalam satu ruangan dengan seseorang yang berbicara keras.
Penelitian ini dilakukan dalam ruangan tertutup dan memvisualisasikan droplet dari seseorang yang bicara keras tetap berada di udara dengan konstanta waktu antara 8 hingga maksimal 14 menit. Melansir Science Times, (14/5/20) peneliti menggunakan selembar sinar laser yang intens untuk memvisualisasikan tetesan yang dihasilkan dari sesi bicara yang diulangi oleh para peserta.
Metode ini mengungkap tingkat emisi tetesan rata-rata 1.000 partikel dan tingkat emisi puncak setinggi 10.000 partikel per menit, atau lebih tinggi dari laporan sebelumnya. Menurut peneliti, visualisasi langsung menunjukkan ucapan normal menghasilkan tetesan di udara yang dapat tetap bertahan beberapa menit di udara sangat mampu menularkan penyakit di ruang terbatas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat tetesan itu dapat mendarat di mulut atau hidung orang di sekitarnya, bahkan bisa dihirup ke paru-paru. Itu artinya penyebaran bisa terjadi ketika orang berada dalam jarak 6 kaki dari orang lain.
Dalam studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), peneliti berkata beberapa pasien menghasilkan jumlah virus yang lebih besar daripada rata-rata, hingga 100.000 per menit bicara.
Melansir Technology Review, peneliti memperkirakan satu menit bicara keras menghasilkan setidaknya 1.000 tetesan yang mengandung virus dalam penelitian sebelumnya tentang berapa banyak RNA virus yang dapat ditemukan dalam cairan oral pada rata-rata pasien Covid-19.
Keterbatasan, hipotesis penelitian itu mengasumsikan tiap virion memiliki peluang sama, tidak nol dalam menyebabkan infeksi, yang jauh dari pasti untuk Covid-19. Studi ini dijalankan di lingkungan yang dikontrol ketat dan tidak memperhitungkan jenis sirkulasi udara dan perubahan suhu yang akan ditemukan di hampir semua lingkungan dunia nyata.
Implikasi paling signifikan dari penelitian itu untuk memperkuat pemakaian masker dalam keadaan apa pun, terutama saat meninggalkan rumah menghindari agenda yang kemungkinan terjadi penularan.
Masker wajah harus dipasang dengan sempurna ke wajah untuk perlindungan lengkap dari kuman dan kontaminan lainnya. Jika masker pada wajah longgar tidak akan memberi perlindungan.
(mik/mik; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200514205456-199-503547/studi-droplet-bisa-menyebar-dari-orang-berbicara-keras)-FatchurR *