Mana Lebih Baik Minum Air Hangat Atau Minum Es Saat Berbuka
(lifestyle.kompas.com)- Es kelapa muda, jus mangga, es kopi susu, hingga es doger terhidang di meja, 30 menit jelang berbuka puasa. Pemandangan yang familiar untuk Anda? Saat Ramadan, ini momentum berbuka puasa ‘dirayakan’ dengan minuman manis dan dingin.
Banyak anggapan minum es tak baik bagi tubuh dan pencernaan. Padahal faktanya, rumor yang populer itu tidak didasari penelitian medis yang pasti. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% cairan. Dengan cukup cairan, sel tubuh bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Ketika beribadah puasa, tubuh kehilangan cairan tubuh. Itu sebabnya asupan cairan perlu diperbanyak ketika sahur dan terutama buka puasa. Setidaknya tubuh perlu 8 gelas air per hari. Mengonsumsi buah dan sayuran segar yang mengandung banyak air dan serat juga akan menjaga kebugaran tubuh saat puasa. Kita juga tahu bahwa minuman seperti soda dan kopi sebaiknya dihindari saat buka puasa.
Pertanyaan selanjutnya adalah ketika berbuka, mana yang lebih baik: air hangat atau air es? Rupanya, tidak selamanya air es itu pilihan buruk dibanding air hangat. Keduanya sama baiknya. Kali ini, kita akan menggarisbawahi yang belum banyak diketahui orang: minum es baik bagi pencernaan. Contohnya:
Mudah diserap
Tim spesialis kesehatan dari Columbia University menyatakan cairan yang masuk ke tubuh tidak harus selalu bersuhu ruangan untuk bisa diserap dengan mudah. Bahkan, American College of Sports Medicine’s Position Stand on Exercise and Fluid Replacement menyebut cairan yang masuk perlu lebih dingin dibandingkan dengan temperatur sekitar.
Air dingin lebih cepat menghilangkan dahaga ketimbang air hangat. Terlebih ketika usai berpuasa dan tidak mendapat asupan cairan ± 12 jam.
Tidak membahayakan organ internal
Kabar baiknya, air dingin tak membahayakan organ internal manusia. Justru, minum es saat buka puasa membantu kinerja pencernaan agar lebih efisien. Selain itu, minum es saat berbuka membantu mencerna makanan di perut. Bahkan, minuman dingin juga membuat kita cepat kenyang. Jadi, kita terhindar dari lapar mata dan mengonsumsi terlalu banyak kalori saat berbuka puasa.
Bagaimana dengan air hangat?
Sejak lama, air hangat dianggap sebagai minuman lebih ‘sehat’ dibanding air es. Ada banyak kelebihan seperti merangsang aliran darah menuju usus, mencegah konstipasi, hingga mengaktifkan sistem pencernaan. Namun tak serta merta membuat minum es saat berbuka sebagai hal idak disarankan.
Selain beberapa manfaat air es, faktanya tubuh juga perlu air es dalam kondisi tertentu, misalnya setelah ber-OR. Air hangat tidak bisa maksimal menurunkan suhu tubuh manusia yang tinggi usai OR. Justru, air dingin bisa menjalankan lebih baik. Pastikan tubuh terhidrasi Entah itu minum air hangat atau minum es saat buka puasa, hal terpenting adalah memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
Jangan biarkan tubuh kekurangan cairan karena berdampak buruk bagi kesehatan. Pilihan paling bijak memastikan tubuh tetap terhidrasi adalah mengurangi konsumsi air dengan tambahan pemanis atau gula. Bayangkan jika setiap hari berbuka dengan minuman manis? Itu sebabnya, air putih – baik itu hangat atau es – adalah asupan cairan terbaik bagi tubuh.
(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul “Mana yang Lebih Baik: Minum Air Hangat atau Minum Es Saat Buka Puasa?”, Editor : Wisnubrata; https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/04/150031220/mana-yang-lebih-baik-minum-air-hangat-atau-minum-es-saat-buka-puasa)-FatchurR *