Uji Terapi Antibodi Covid 19 Dimulai Pada Manusia
(cnnindonesia.com)-Jakarta, Uji coba terapi antibodi pengobatan Covid 19 mulai dilakukan pada manusia. Pasien Covid-19 pertama yang di uji coba terapi antibodi ini dirawat di rumah sakit NYU Grossman School of Medicine di New York, Cedar Sinai di LA, dan Emory University di Atlanta.
Perusahaan farmasi Eli Lilly mulai menguji coba pada Senin (1/6) waktu AS. “Begitu epidemi ini dimulai, kami langsung bekerja membuat obat baru untuk melawan penyakit ini. Kini kami siap dan mengujinya pada pasien,” kata wakil presiden senior dan kepala ilmiah Eli Lilly, Dan Skovronsky kepada CNN.
Terapi antibodi ini diberi nama keberuntungan LY-CoV555. “Kami menyebutnya LY-CoV555, (lucky triple 5/keberuntungan 555),” kata Skovronsky. Fase pertama percobaan ini menguji keamanan terapi itu. Indikator yang dilihat adalah tingkat toleransi terapi antibodi pada pasien Covid-19.
Fase I ini dilakukan secara acak, terkontrol plasebo, tersamar ganda. Beberapa pasien akan menerima obat, beberapa akan menerima plasebo, dan pasien atau dokter tidak akan diberitahu siapa yang menerima obat atau plasebo.
Hasil uji coba terapi antibodi ini diharapkan menunjukkan hasil di akhir Juni-2020. Jika uji coba pada manusia berhasil, perusahaan yang berbasis di Indianapolis itu mengatakan terapi antibodi ini bakal tersedia pada Musim Gugur, sekitar September-Desember. Pengobatan antibodi ini dibuat bekerja sama dengan AbCellera, perusahaan bioteknologi yang berbasis di Kanada.
AbCellera ambil sampel darah dari salah satu pasien AS pertama yang sembuh Covid-19. Perusahaan itu menyortir jutaan sel pasien untuk mendapat ratusan antibodi. Saat seseorang sembuh dari virus termasuk Covid-19, tubuh menghasilkan jutaan protein yang disebut antibodi. Antibodi ini yang membunuh virus di dalam tubuh.
Para ilmuwan lalu merekayasa pengobatan, yang dikenal sebagai terapi antibodi monoklonal. Pendekatan pengobatan antibodi monoklonal ini sebelumnya juga dilakukan untuk mengobat HIV, asma, lupus, Ebola dan beberapa kanker.
“Belum diketahui apakah terapi itu bekerja melawan Covid-19, tetapi ketika pengobatan ini digunakan pada sel-sel di laboratorium, ia menghalangi kemampuan virus menginfeksi sel” kata Skovronsky.
Data hasil pengujian laboratorium itu belum dipublikasikan. Namun berdasarkan hasil tersebut, para ilmuwan mendapat lampu hijau untuk mengambil langkah berikutnya yakni menguji coba pada manusia.
Perusahaan optimis obat ini dapat memberi angin segar untuk pengobatan Covid-19. Eli Lilly bahkan mulai memproduksi terapi antibodi ini dalam jumlah besar. “Jika itu berhasil, kami tidak ingin menyia-nyiakan satu hari, kami ingin memiliki obat sebanyak mungkin tersedia untuk membantu sebanyak mungkin orang dengan cepat,” kata Skovronsky.
Selain Eli Lilly, sejumlah perusahaan farmasi lain juga meneliti obat untuk antibodi untuk Covid-19.
(ptj; chs; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200602211510-255-509232/uji-terapi-antibodi-covid-19-dimulai-pada-manusia)-FatchurR *