Sejarah Muharram Jadi Bulan Awal Pada Kalender Hijriah
(muslim.okezone.com)-BULAN Muharram bulan spesial dalam sejarah Islam. Merupakan bulan pertama di kalender Hijriah ini melalui musyawarah panjang dari para sahabat dan muslimin dalam penentuannya.
Bermula dari kehidupan masyarakat Arab, saat itu bingung menentukan tahun. Di masa silam sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab pakai kalendar Qamariyah, yakni kalendar yang didasari peredaran bulan. Penentuan masuknya tanggal 1 di bulan baru disepakati tanda munculnya hilal.
Dalam penggunaan kalender itu, masyarakat jazirah Arab belum punya penentuan tahun. Mereka hanya tahu tanggal dan bulan tanpa tahu tahunnya karena belum ditetapkan pasti saat itu.
Yang dijadikan acuan tahun di zaman itu peristiwa besar yang terjadi, seperti tahun gajah, saat itu ada peristiwa besar, serangan pasukan gajah dari Yaman oleh Raja Abrahah. Juga ada Tahun Fijar, yakni terjadinya Perang Fijar, atau Tahun renovasi Kakbah, yang itu dibangun ulang karena bencana banjir.
Dilansir dari channel YouTube Yufid TV, penentu tahun zaman dulu dapat diukur dari wafatnya tokoh, seperti misalnya 10 tahun setelah meninggalnya Ka’ab bin Luai. Penentuan tahun cara ini berlangsung sampai masuknya zaman Nabi Muhammad SAW dan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Zaman Umar bin Khattab jadi khalifah, di tahun ketiga sebagai khalifah, beliau dapat sepucuk surat dari Abu Musa al Asy’ari RA yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk Bashrah.
Dalam surat itu, Abu Musa mengatakan : “Telah datang kepada kami beberapa surat dari Amirul Mukminin. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban, tetapi kami tidak tahu surat itu Sya’ban tahun ini atau tahun kemarin,”.
Terkait peristiwa itu, Umar mengumpulkan sahabat di Madinah. Beliau minta menetapkan tahun untuk masyarakat agar dapat dijadikan acuan. Dalam perundingan itu, ada yang mengusulkan pakai tahun bangsa Romawi, namun usulan ini ditolak karena tahun Romawi terlalu tua, dibuat zaman Dzulqarnain.
Lalu oleh Al-Hakim dari Al-Mustadrak, dari Said bin Al Musayib, beliau menceritakan, “Umar bin Khattab mengumpulkan Kaum Muhajirin dan Anshar dan bertanya mulai kapan kita menulis tahun. Ali bin Abi Thalib mengusulkan dietapkan sejak Rasulullah hijrah meninggalkan negeri itu menuju Madinah.”
Umar dan orang-orang sepakat terjadinya hijrah sebagai tahun pertama. (Al-Mustadrak dan dishahihkan oleh Adz Dzahabi). Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan sahabat yang diajak musyawarah bahwa kejadian yang bisa dijadikan acuan tahun kalender ada 4 yakni tahun kelahiran Rasul, ketika beliau diutus Allah Ta’ala jadi rasul, hijrahnya Nabi Muhammad, dan tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Tahun lahir dan tahun diutusnya Nabi Muhammad menjadi rasul tak bisa dijadikan acuan awal tahun karena adanya perdebatan dalam menentukan tahun peristiwa itu.
Banyak yang tidak setuju jika tahun wafat Nabi Muhammad dijadikan acuan tahun karena membawa kesedihan bagi kaum muslimin. Karenanya, dipilih tahun hijrahnya Rasulullah sebagai awal perhitungan tahun di kalender Islam.
Karena perhitungan tahun Islam dari hijrahnya Rasul, maka dinamakan kalender Hijriah. Setelah sepakat, para sahabat dan kaum muslimin kembali berunding menentukan bulan yang dijadikan bulan pertama dalam tahun itu. Utsman bin Affan mengusulkan agar bulan pertama kalendar Hijriah itu Muharram.
Diusulkan Muharram sebagai bulan pertama tahun Hijriah oleh Utsman bukan tanpa alas an. Yakni karena Muharram itu bulan pertama dalam kalender yang digunakan masyarakat Arab di masa silam.
Selain itu, di bulan Muharram, kaum muslimin baru menyelesaikan ibadah besar haji ke Baitullah. Pertama kali munculnya tekad hijrah juga di bulan Muharram. Karena sebelumnya di bulan Dzulhijjah, masyarakat Madinah berBaiat Aqabah yang kedua. Sejak itu kaum muslimin memiliki kalender resmi, Hijriah, dengan penentuan bulan Muharram sebagai bulan pertama.
(put; Saskia Rahma Nindita Putri; Bahan dari : https://muslim.okezone.com/read/2020/08/19/614/2264646/sejarah-muharram-jadi-bulan-pertama-pada-kalender-hijriah)-FatchurR *