(liputan6.com)-JAKARTA; Berita Hoax terus berkembang, walau beberapa diantaranya ditangkap oleh yang berwajib, Hoax gak pernah berhenti. Berikut salah satunya
Medsos Facebook, dalam 24 jam terakhir, dihebohkan ratusan kembang api di wilayah Jepang. Disebutkan kalau kembang api ini rencananya disiapkan untuk pesta Olimpiade-2020 Tokyo yang harusnya dibuka pada 23/7/20.
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusur info itu pakai Crowd Tangle. Hasilnya mengejutkan. NOC Kenya juga menayangkan video yang menyebut Jepang terpaksa menyulut kembang api untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo itu.
karena pandemi virus corona:
“Kembang api disiapkan Tokyo untuk pembukaan Olimpiade-2020 yang tak dibuka karena pandemi, tapi kembang api ini tidak dapat disimpan sampai 2021, sehingga kembang api Olimpiade dinyalakan. Silakan menikmati kembang api Olimpiade di bawah Gunung Fuji yang indah.”
Benarkah pihak Tokyo terpaksa menyalakan kembang api Olimpiade Tokyo Olimpiade Tokyo karena gelaran multi event ini ditunda setahun akibat pandemi virus corona?
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba memasukan tangkapan layar dari video tersebut ke mesin pencari, Yandex. Hasilnya diketahui kalau video itu pertama kali tersebar di internet sejak tahun 2015
Tim juga menemukan artikel berjudul: ‘The Viral Olympics 2020 Fireworks Video Isn’t What You Think It Is‘. Artikel itu dimuat di TripZilla pada Jumat, 14/8/2020. Artikel ini membahas kalau video itu pertama kali diunggah di YouTube oleh hiramu55bocaboca pada tanggal 1 /12/2015. Video itu dilihat lebih dari tiga juta kali dari berbagai platform.
Video kembang api itu pakai program simulasi komputer untuk memperingati pendaftaran Warisan Budaya Dunia Gunung Fuji tahun 2013. Karena pakai program simulasi komputer, Anda bisa melihat kembang api tapi tidak mengeluarkan asap di langit, tidak ada hewan yang terluka.
Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mengecek situs resmi Olimpiade Tokyo Di situs ini tidak ada artikel yang menjelaskan kalau mereka menyalakan kembang api untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo.
Seperti diberitakan Liputan6.com pada 30/3/20, Olimpiade Tokyo ditunda ke 2021 karena pandemi virus corona. Artikel itu tertuang dalam judul: “Olimpiade Tokyo 2020 ditunda, Jepang Pusing soal dana” ‘.
Artikel itu membahas penundaan Olimpiade Tokyo 2020 setahun membuat Jepang harus mengeluarkan dana lebih banyak. Jadi, Olimpiade musim panas ini mundur ke 2021 akibat Covid-19 yang menjangkiti hampir seluruh isi bumi.
Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade Tokyo jadi korban. Namun, keputusan penundaan jadi yang terbaik demi keselamatan manusia. Jepang sudah menginvestasikan 12 miliar dolar AS untuk ajang ini. Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori mengatakan, pihaknya berpotensi mengeluarkan lebih banyak dana untuk memulai persiapan lagi dalam setahun ini.
“Beban ekstra bakal meningkat akibat penundaan ini. Itu pasti,” tulis Mori dalam surat yang ditujukan kepad 33 federasi olahraga internasional, dikutip insidethegames.biz.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut ada video pesta kembang api untuk pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 adalah salah. Faktanya, video pesta kembang api itu terjadi pada 2015 untuk memperingati pendaftaran Warisan Budaya Dunia Gunung Fuji pada tahun 2013.
Tentang Cek Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com adalah media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lain di dunia. Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mitra FB untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform medsos.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi informasi yang tersebar. Jika Anda memiliki info seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan sampaikan kepada tim cekfakta Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
(Cakrayuri Nuralam; Bahan dari : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4331429/cek-fakta-tidak-benar-video-pesta-kembang-api-olimpiade-2020-di-gunung-fuji)-FatchurR *
