Iptek dan Lingk. Hidup

Gunung Emas Kongo Ahli Ungkap Terbentuknya Emas

(cnnindonesia.com)- Jakarta, Emas barang berharga yang banyak diburu. Nilainya meningkat terus  karena berbagai faktor.   Kabar terbaru yang mencengangkan, penemuan gunung emas di Kongo.  Video viral memperlihatkan banyak warga berkerumun menggali tanah di gunung karena mengandung emas.

Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Nurul Taufiqu Rochman menyatakan emas di bumi terbentuk dari proses magmatisme. Ada benturan dua inti atom di perut Bumi yang membentuk inti baru yang lebih besar. “Emas itu termasuk atom yang agak berat. Jadi dalam proses pembentukannya melalui tahapan fusi,” ujar Nurul kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).

Emas yang terbentuk reaksi inti atom biasanya keluar dari Bumi dan strukturnya seperti urat keluar dari permukaan Bumi. Secara geologi, emas banyak ditemukan di negara yang memiliki banyak gunung api. “Intinya itu unsur yang ada di perut bumi itu bisa naik ke atas atau tekanan dll” ujarnya.

Berdasarkan literatur, dia lihat Indonesia kaya emas karena banyak gunung api, Sabang sampai Marauke. Tidak mengherankan banyak penambangan emas di Indonesia. “Pokoknya daerah pegunungan kemungkinan banyak keluar dari inti bumi berupa urat-urat (emas) yang berbarengan dengan unsur lain, misalnya silika atau batu-batuan,” ujar Nurul.

Tidak dapat mengetahui berapa lama proses pembentukan emas. Sebab, reaksi fusi tak dapat diketahui waktunya. “Itu tergantung akselerasi fusi pembentukan inti itu. Apakah dia terus menerus terbentuk,” ujarnya.

Melansir Live Science ada berbagai teori tentang pembentukan emas. Misalnya, sebuah studi pada tahun 2013 di The Astrophysical Journal Letters menemukan bahwa semua emas di alam semesta kemungkinan besar lahir selama tabrakan bintang mati yang dikenal sebagai bintang neutron.

Zme Science memberitakan emas ada kaitan dengan Big Bang. Emas, seperti kebanyakan logam berat, ditempa di dalam bintang melalui proses fusi nuklir. Awalnya, setelah Big Bang, hanya 2 unsur yang terbentuk, yakni hidrogen dan helium.

Beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, bintang pertama melesat dengan api nuklirnya. Kebakaran nuklir ini memaksa elemen yang lebih ringan Bersama jadi elemen yang lebih berat, dan reaksi nuklir ini melepaskan sejumlah besar energi. Secara bertahap, bintang awal itu membuat unsur seperti karbon, nitrogen, oksigen, lalu naik melalui tabel periodik menuju besi.

Tapi belum ada emas di semesta. Begitu bintang awal itu kehabisan elemen cahaya untuk dibakar, mereka mengeluarkan yang lebih berat.

Akhirnya, saat membakar silikon untuk membuat besi, mereka meledak sebagai supernova, dan beberapa saat yang singkat, setiap bintang melepaskan energi sebanyak yang disatukan oleh semua bintang biasa di galaksi itu hingga memproduksi atom emas diproduksi dan  dilemparkan ke alam semesta, bersama puing-puing lain dari ledakan itu.

(jps/mik; M Ukhsan; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210317135122-199-618604/heboh-gunung-emas-kongo-ahli-ri-ungkap-terbentuknya-emas)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close