(Oleh : Team Zakatel Citra Caraka); Bertempat di kantor Zakatel Bandung pada selasa, 16 Ramadhan 1443 H bertepatan dengan 19-04-2022 pk. 13:00, telah diselenggarakan acara penyerahan bantuan Quran Braille dari hasil kerjasama Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa dengan Zakatel, kepada Pengurus Pesantren Saman Netra Mulia Berkah.
Quran Braille tersebut diperoleh sebagai wakaf dari Masjid Sunda Kelapa (MASK), diawali dengan adanya kunjungan team Zakatel ke MASK atas undangan dari Ketua Dewan Pengurus Setyanto P. Santosa (SPS).
Dalam percakapan dengan SPS disampaikan bahwa di MASK terdapat sejumlah Quran Braille yang belum tersalurkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkannya.
Kesempatan tersebut tidak kami sia-siakan dengan memberi kesanggupan kepada Ketua Dewan Pengurus MASK bahwa kami Zakatel siap membantu untuk mendistribusikan kepada para disabelitas Netra yang berhasrat untuk belajar membaca Quran. Gayung bersambut ternyata di Bandung ada pesantren yang memiliki tugas mulia menyiapkan tenaga pengajar Baca Quran Braille, namanya Pesantren Saman Netra Berkah Mulia yang beralamat di Kp. Seke Gawir, Cimenyan Kab. Bandung. Qodarullah Zakatel dipertemukan dengan (Bpk. Solehuddin) salah seorang Pengurus Pesantren Saman Netra Mulia Berkah, kemudian penyerahan wakaf Quran Braille diselenggarakan pada selasa 19-04-2022 dari Bp. Abdul Rochman selaku Ketua Zakatel Citra caraka kepada Bpk. Solehuddin, disamping Quran Braille diserahkan juga bantuan donasi untuk mendukung kegiatan pesantren Santri Tuna Netra sebesar Rp. 4.000.000,-.
Dari hasil bincang-bincang dengan Kang Solehuddin salah seorang pengurus pondok pesantren Saman Netra Mulia Berkah, menyebytkan bahwa saat ini sedang berlangsung proses belajar mengajar baca Quran Braille bagi sebanyak 25 santri, yang nantinya ketika lulus akan mendjadi tenaga pengajar baca Quran Braille bagi penyandang cacat netra yang ada di seluruh Indonesia.
Mengutip infomasi data dari pemerintah bahwa ada sekitar 3.2 juta penduduk Indonesia adalah penyandang disabelitas Netra, dari angka 3,2 juta tersebut baru nol koma sekian persen yang bisa baca quran Braille.
Rendahnya jumlah mereka yang dapat membaca Quran Braille diantaranya disebabkan terbatasnya ketersediaan Quran Braille, terbatasnya para asatizd pengajar Quran Braille dan kurangnya bantuan pengadaan sarana pendukung bagi mereka penyandang cacat netra.
Sehingga tidak heran sering kita temui di jalan atau di pasar tradisional mereka berjalan beriringan ada yang hadir sebagai pengamen, penjual krupuk, terapis pijat, bahkan kata Kang Solehuddin ada yang mempercayai sebagai para normal atau “orang pintar”
Karena ada masyarakat yang menganggap kekurangan kelengkapan pancaindera mereka dianggap memiliki kemampuan dalam menggunakan sensifitas indra keenam.
Hal yang lain yang memperihatinkan dari cerita Kang Solehuddin di tempat mondok sekitar 25 santri tersebut , karena terbatas diantaranya kamar mandi mereka, maka saat-saat subuh dan menjelang sore akan terlihat antrian diantara mereka sebelum dapat giliran masuk kamar mandi yang belum mencukupnya.
Kang Solehuddin menyampaikan pula bahwa kebutuhan dana operasional untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di pesantren Saman Netra Mulia Berkah tidak kurang dari Rp. 20 juta per bulan.
Tentu saja hal ini menjadi beban tersediri bagi pengurus untuk mendapatkan dana minimal tersebut mengingat sampai saat ini masih terbatasnya pihak-pihak berwenang yang membantu, sehingga mereka mencari sendiri dengan meminta bantuan dari masyarakat sekitar yang peduli
Namun demikian ada hal yang menggembirakan ternyata dari jumlah santri yang mondok di pesantrean Sam’an tercatat pernah mengukir prestasi juara Baca Quran Braille di ajang kompetisi tingkat Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Masjid PUSDAI tahun 2021/ 2022 yang baru lalu, sebagai Juara-I dan Juara-III.
Pada kesempatan yang baik in Kami LAZ Zakatel mengajak seluruh lapisan masyarakat yang peduli terhadap keberadaan saudara-saudara kita penyandang cacat netra, kiranya dapat menyisihkan sebagian kecil rezekinya untuk membantu hasrat dan keinginan kuat para penyandang cacat netra dalam mendapatkan peluang belajar baca Quran Braille,
Silakan menitipkan donasi melalui LAZ Zakatel Citra Caraka di Rekening BNI-46 : 2.229.222.920 atau BSI : 77.333.333.77 atau Mandiri : 131.00.1022992.2
Mengutip sabda Rasulullah SAW dalam wasiatnya kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan pada kitab Washiyat Al-Musthafa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi’i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.
“Wahai Ali, barangsiapa menunjukan jalan (menuntun) penyandang tunanetra dengan tangan kanannya, maka datang lah tangan penyandang tunanetra itu bersama dengan tangan kananmu (maknanya orang yang menunjukan jalan itu akan digandeng selamat hingga ke surga).”
Dari keterangan tersebut dapat dipahami bahwa Allah SWT mengabarkan kepada hambanya bahwa dengan menuntun seorang tunanetra agar bisa melintas jalan saja misalnya, sudah dapat membukakan kebaikan dan mengantarkan diri ke surga.
Apalagi bila dengan sabar merawat, menjaga, orang-orang penyandang disabilitas. Maka beruntung orang-orang yang meluangkan waktunya, rezekinya, tenaganya, pikirannya untuk memberi perhatian pada orang-orang penyandang disabilitas. Wallohu alam bishawab. (Team Zakatel Citra Caraka)-FatchurR *
Anda juga bisa melihat sumber aslinya dengan meng KLIK Flipbook dibawah ini :