Kristiani dan Hindu

Patung Bunda Maria di Samudra

Benarkah peristiwa di bawah ini? Andaikata hal ini merupakan rekayasa atau sensasi, untuk apa tujuannya, oleh karena biaya untuk menempatkan suatu patung di dasar laut dengan tinggi dua kali tinggi manusia dan berat entah berapa ton, tidaklah sedikit.

Saat mencari pesawat Malaysia MH370 yang hilang, di dasar Samudera Hindia dekat Sri Lanka, Tim pencari menemukan patung Bunda Maria atau Miriam yang utuh dan tidak terkikis, dengan posisi berdiri di atas dasar yang kokoh, dengan kedua tangan menangkup, seperti umumnya kita lihat. Entah kapan adanya. Peran Bunda Maria disinggung dalam Kitab Injil.

Bagi saya merupakan suatu yang istimewa menerima video dengan tautan di bawah ini.
https://www.facebook.com/photo.php?v=10152063897623546

Dari antara para penyelam ada minimal 4 yang memeluk dan mencium pipi patung Bunda. Pengambilan diambil dengan lensa dari segala sudut dan jarak seperti menelaah obyek penlitian di dasar laut. Apabila peristiwa ini benar, dapat dibayangkan bagaimana emosi mereka yang menemukan dan apalagi menghayati hakekat Bunda Maria.
[Penampakan hidup Bunda Maria memang terjadi beberapa kali dalam sejarah di beberapa tempat seperti yang dikenal di Fatima, Spanyol, Lourdes, Perancis, Yugoslavia, dll. Lourdes misalnya menjadi tempat dicari untuk penyembuhan-penyembuhan di luar kemampuan medis, selain tempat ziarah.

Walau ada ribuan peristiwa penembusan, namun hanya 50an lebih yang diakui Gereja setelah Tim Ahli yang terdiri dari pakar berbagai bidang termasuk medis menyatakan sebagai penyembuhan di luar kemampuan medis. Pesan yang disampaikan Bunda Maria kepada anak di Fatima dan Lourdes adalah kesedihan hatinya dan agar manusia bertobat.

Walaupun banyak orang percaya atas peristiwa itu, umumnya pejabat Hirarki Gereja menanggapinya dengan hati-hati dan baru mengakuinya sebagai mukjizat bertahun-tahun kemudian. Misal jika ada tetesan darah atau air mata mengalir, harus dipastikan dengan penelitian Lab, kebenaran substansi darah atau airmata asli.

Seperti seorang Dubes suatu negara memberi surat kepercayaan pada pimpinan negara lain, demikian juga penelitian untuk keaslian mukjizat harus ditempatkan pada konteks serupa, sehingga “Pesan” yang disampaikan menemui arti sebenarnya. (Salam berakhir Pekan Suci, (AphD; https://beta.groups.yahoo.com/neo/groups/IndoWLI/conversations/messages/68352)-FR
————

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close