Memutus rantai gosip
“Namaku Gosip” Aku tak peduli pada keadilan.
Aku melumpuhkan, membuat sakit hati, & menghancurkan hidup.
Aku ini cerdik & jahat.
Semakin sering aku di bicarakan,
Semakin kuat orang memercayaiku. Korbanku tak berdaya.
Mereka tak dapat membela diri karena aku tak bernama & tak berwajah. Aku ini sulit di lawan.
Sekali aku mencemarkan nama seseorang, reputasinya takkan sama lagi.
Aku menumbangkan pemerintahan & merusakkan banyak pernikahan. Aku menghancurkan karier orang.
Aku membuat orang menderita insomnia, sakit kepala, & gangguan pencernaan.
Aku membuat orang yg tak bersalah menangis di malam hari.”
Puisi anonim di atas menggambarkan dgn jelas begitu kejamnya sebuah GOSIP.
Dampaknya menghancurkan & nyaris tak dapat di perbaiki.
Itu sebabnya Ajaran2 Tuhan meminta kita untuk memutuskan setiap Rantai Gosip.
Bagaimana caranya ?
Pertama,
Sebelum menghakimi orang lain,kita harus berani menyelidiki diri sendiri,
Apakah hidup kita sudah selaras dgn ajaran2 Tuhan ?
“Mengapakah engkau melihat selembar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?” Sudah siapkah kita bila di hakimi?
Kedua,
Saat kita menerima sebuah gosip miring tentang seseorang,
kekanglah lidah kita untuk tidak meneruskannya,s u p a y a tidak sia² ibadah kita.
“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.”
Ketiga,
Selalu bicarakan orang lain dgn cara positif, sebagaimana kita ingin orang lain membicarakan kita.
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”
Gosip bisa banyak berseliweran di sekitar kita & menghancurkan di sana-sini.
Mari putuskan setiap Rantai Gosip yg menghampiri kita. (Suhirto M)-FR