Mengintip produksi smartphone pabrik Foxconn
Jakarta-Foxconn terkenal karena dominasi sebagai manufaktur oursourcing di sektor 3C (Computer, Communication, and Consumer-electronics). Sehingga, perusahaan ini populer di kalangan perusahaan dari Eropa, Jepang, dan AS yang ingin mengurangi biaya tenaga kerja tanpa mengorbankan kualitas.
Kualitas tinggi telah menjadi standar yang tidak bisa dikompromi, sehingga dipercaya oleh berbagai perusahaan kelas dunia seperti Apple, Amazon, Sony, BlackBerry, Xiaomi, Motorola, Huawei, dan sebagainya.
Apa yang membuat Foxconn bisa dipercaya perusahaan global terkemuka? Perusahaan yang didirikan Terry Gou 1974 : Hon Hai Precision Industry Company Ltd ini, memiliki keunggulan kompetitif yang berasal dari model bisnis eCMMS dan budaya Foxconnian- sebutan untuk karyawan yang bekerja di Foxconn – yang unik.
eCMMS adalah singkatan dari e-enabled Components, Modules, Moves and Services. Ini adalah model bisnis one stop shopping vertikal yang mengintegrasikan kemampuan mekanik, listrik, dan optik sekaligus.
“Ini mencakup solusi mulai dari pencetakan, perkakas, bagian mekanis, komponen, modul, sistem perakitan, desain, manufaktur, pemeliharaan, logistik, dan lain-lain,” kata CEO Foxconn, Terry Gou, dalam siaran pers yang diterima Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (8/6).
Melalui model bisnis eCMMS ini, lanjut dia, Foxconn tidak hanya jadi manufaktur 3C terbesar di dunia, tapi juga di waktu yang sama memiliki rantai pasokan (supply chain) terpendek. Pihak Foxconn, kata Terry Gou, mendefinisikan produk perusahaan pada kecepatan, kualitas, engineering services, fleksibilitas dan hemat biaya.
“Foxconn merupakan perusahaan pertama yang menggunakan teknologi CNC untuk produksi yang meliputi lebih dari 80.000 mesin,” jelasnya. Kerangka pengembangan teknologi Foxconn, kata dia, mencakup seluruh spektrum teknologi.
Perusahaan memproduksi berbagai jenis perangkat seperti wearable, smartphone, tablet, notebook, komputer desktop, TV portable, papan tulis digital, signage digital, kendaraan listrik, dan robot.
“Selain itu, perusahaan juga mengembangkan produk jaringan dan solusi untuk internet, internet of things, dan smart grid,” tambah Terry Gou.
Proses Pembuatan Smartphone di Foxconn
Foxconn dikenal sebagai produsen untuk smartphone maupun tablet populer seperti iPhone, iPad, Amazon Kindle, Sony Xperia, dan sebagianya. Mereka juga memproduksi beberapa perangkat smartphone yang mana terlibat dari pengembangan sejak awal.
Perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan ini menerapkan standar kualitas level tinggi dalam memproduksi setiap perangkat. Sebagai contoh, saat memproduksi smartphone InFocus, proses desainnya body-nya dibuat dengan keahlian yang presisi memakai logam dengan 8 CNC process.
“Proses ini digunakan di sektor manufaktur yang melibatkan penggunaan komputer pengontrol peralatan mesin (computer numeric control) yang mencakup internal structure & processing, the antenna structure processing, screen structure processing, 3D side hoe machining, 360 drilling Qieja, structure end milling, dan overall polishing process. Semuanya dilakukan dengan ketelitian tingkat tingggi menggunakan teknologi mutakhir,” ungkap Terry Gou.
Hal yang sama dilakukan pada produksi iPhone. Namun prosesnya lebih rumit lagi karena tiap komponennya didatangkan dari berbagai Negara, kemudian disatukan dan dirakit di pabrik Foxconn sebelum diedarkan ke seluruh dunia.
Memperkuat Sumber Daya dengan Robot
Foxconn tak henti2nya melakukan inovasi demi terus meningkatkan kualitas produksi. Sebagai upaya  meningkatkan teknologi otonom demi kelancaran produksi, Foxconn belum lama ini mengaplikasikan robot. Apakah berarti, karyawan manusia tidak dibutuhkan? Sebaliknya, peran manusia tak akan pernah tergantikan robot hingga kapanpun, terutama yang menyangkut kemampuan otak.
“Karena pekerjaan yang mengandalkan robot adalah yang sifatnya monoton dan hanya mengandalkan fisik. Perusahaan menggunakan robot untuk mengurangi tugas yang sifatnya repetitive atau berulang-ulang yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia,” kata Terry Gou.
Sehingga, lanjut dia, dengan adanya bantuan robot ini, maka pekerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain seperti riset dan pengembangan (R&D) dan kontrol kualitas.
“Dengan kata lain, Foxconn terus memanfaatkan tenaga robot otonom dan kekuatan manusia bersinergi dalam operasi manufaktur sehingga kualitas dan kuantitas produksi bisa meningkat signifikan,” jelasnya. (Feriawan Hidayat/FER; BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/gadget/368994-mengintip-proses-produksi-smartphone-di-pabrik-foxconn.html)-FatchurR