Danau Wakadobol ditengah galian yang menantang
BATUJAJAR TRIBUNJABAR.CO.ID-Danau Wakadobol. Keindahan danau tadah hujan warna hijau ini jadi favorit bagi sebagian orang saat weekend tiba. Tiap Sabtu-Minggu danau di Kampung Cicekek RT 2/2 Desa Giriasih, Keca-Batujajar, Kab-Bandung Barat, ini banyak dikunjungi warga yang penasaran atas keindahannya atau sekedar berfoto selfie.
Danau tadah hujan ini terbentuk alami di tengah lokasi galian C, di bekas aktivitas penggalian batu dan pasir sejak sekitar dua tahun lalu. Air danau yang berwarna hijau menjadi daya tarik tersendiri sehingga mampu memikat para pengunjung. Selain itu di satu sisi terdapat tebing yang menjulang tinggi dipenuhi tanaman hijau menambah keindahannya.
Wakadobol merupakan sebutan atau nama yang populer di kalangan anak muda, Wakadobol berarti gunung hampir jebol. Sebelumnya di masyarakat gunung galian pasir dan batu ini disebut Gunung Sumur Bandung. “Kalau dulu disebut Gunung Sumur Bandung, kini disebut Wakadobol oleh anak2 muda,” tutur Karya (50) warga sekitar di lokasi.
Danau Wakadobol ini mulai dikunjungi masyarakat lokal, terutama anak2 muda, setahun ini (sejak awal tahun), setelah ramai dibicarakan di medsos seperti FB dan Instagram. “Awalnya kemarau panjang hampir 8 bulan tidak ada airnya waktu itu, sekitar dua tahun lalu. Setelah turun hujan mulailah kebentuk danau indah berwarna hijau seperti ini,” katanya.
Tempat ini sudah dikunjungi ribuan orang yang berasal dari daearah Bandung Raya. Menurut penelusuran Tribun di Instagram melalui metode pencarian dengan hastage (tegar) #wakadobol dan #wakadobollake terdapat sekitar 3.266 kiriman foto yang diunggah melalui Inatagram. Belum termasuk kiriman di facebook atau dengan tegar lainnya.
Anda bisa masuk melalui kampung Cicekek Desa Giriasih Kec-Batujajar. Warga sekitar menyediakan akses masuk ke lokasi danau, berjarak tempuh 10 menit meski trek cukup menanjak. Namun tak perlu khawatir karena sepanjang jalan berjejer warung-warung kecil penjual minuman dan makanan ringan.
Akses kedua melalui Kampung Cibeber Hilir, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, melalui pintu masuk perusahaan galian c, tak jauh dari Jalan Raya Batujajar. Namun pihak perusahaan pasti akan melarang pengunjung ke lokasi tersebut.
Karena lokasi ini bukan tempat rekreasi / destinasi wisata, tempat itu murni lokasi proyek galian c, namun di dalamnya terdapat danau tadah hujan alami. Demi keselamatan masyarakat pihak perusahaan galian memasang plang peringatan berbahaya atau dilarang masuk karena bukan tempat wisata.
Salah satu pengunjung asal Cipatik Kecamatan Cihampelas KBB, Winda Oktaviana (19) dan Siti Hadianti (20) menyayangkan lokasi seindah itu tidak bisa dinikmati orang banyak. Karyawati sebuah perusahaan swasta ini berharap pemerintah dapat melegalkan lokasi tersebut sebagai tempat wisata.
“Danaunya bagus, pemandangan juga indah banyak orang datang kesini, sayang ini bukan tempat wisata tapi lokasi proyek,” ujar Winda. Winda dan Siti mengaku 3x berkunjung ke lokasi tersebut, selain penasaran menurutnya danau tersebut memang indah sehingga tidak bosan untuk dikunjungi.
“Udah tiga kali, kalau mau ramai besok minggu pasti ramai. Selain itu penambangan juga libur jadi bisa lebih tenang,” katanya. (aa; http://jabar.tribunnews.com/2016/10/08/danau-wakadobol-danau-alami-di-tengah-galian-yang-jadi-tempat-nongkrong-favorit-di-akhir-pekan)-FatchurR