Membangun jalan parallel perbatasan Kalbar-667 Km Sudah Tembus
Jakarta-Penyediaan infrastruktur layak di wilayah perbatasan jadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Jokowi, dalam programnya hingga 2019. Salah satunya membangun jalan paralel perbatasan. Jalan paralel ini jalan nasional yang dibangun sejajar garis perbatasan Indonesia-negara tetangga.
Dirjen Bina Marga, Arie Setiadi baru2 ini menyambangi salah satu proyek pembangunan jalan paralel perbatasan ini. Lokasi yang disambangi berlokasi di wilayah Kalbar. “Di Kalimantan Barat, kita kerjakan jalan paralel perbatasan Kalbar 856 km yang terbagi 2 koridor ruas,” katanya ke detikFinance (27/11/16).
Ia merinci, 12 koridor yang dikerjakan meliputi ruas Temajuk-Aruk (90 kilometer), Aruk-Seluas (78 kilometer), Seluas-Entikong (84 kilometer), Entikong-Rasau (99 kilometer), Rasau-Sepulau-Sintang (99 kilometer), Sintang-Nanga Badau (43 kilometer).
Nanga Badau-Lanjak (46 kmr), Lanjak–Mataso (26 km), Mataso-Tanjung Kerja (56 km), Tanjung Kerja-Putussibau (37,84 km), Putussibau-Nanga Era (37 km), Nanga Era-Batas Kalimantan Timur (158 km). Belum semua ruas tersambung, sebagian masih terputus lantaran tertutup kawasan hutan.
“Tahun Anggaran 2016 pemerintah mengalokasikan dana untuk pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan Barat sebesar Rp 300 miliar dan sudah terserap 70%, sudah tembus sepanjang 667,39 kilometer,” tandas dia.
Secara geografis, wilayah Kalimantan Barat berbatasan darat secara langsung dengan wilayah Serawak, Malaysia. Tidak adanya jalan paralel membuat garis perbatasan sangat minim pengawasan.
Potensi kejahatan rentan terjadi : Penyelundupan barang terlarang hingga perdagangan manusia antar ke-2 negara. Adanya jalan paralel perbatasan, diharapkan petugas keamanan lebih mudah patroli di sepanjang garis perbatasan. (dna/dna; Dana Aditiasari; http: https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3355768/pemerintah-bangun-856-km-jalan-paralel-perbatasan-di-kalbar-667-km-sudah-tembus?utm_source=News)-FatchurR