Kok Bisa Ya? Rumah Tidak Murah
Saya kalau melihat iklan rumah di televisi, khususnya yang di dalam kota Jakarta, senang saja melihatnya. Bagus2. Karena tidak ada rencana membelinya, ya tidak pernah berfikir bagaimana menyediakan uang muka dan cicilannya.
Belum lama ini saya kembali melihat iklan rumah di kota Jakarta dan kali ini mencoba berhitung yang selama ini tidak pernah itu. Rumah harga 6 M dicicil tanpa bunga bulanan selama 60 kali. Saya baru “ngeh”, ternyata cicilan per-bulan adalah 100 juta rupiah
Fantastis. Saya kira orang sekelas anggota DPR, direktur BUMN, jendral dan mentri sekalipun tidak akan mampu mencicil bulanan dengan pendapatan bulanan yang didapat dari tempat bekerjanya itu.
Bagaimana dengan saya? Kalau diberi kesempatan mencicil seribu kali (seribu bulan), juga tidak sanggup. Kalkulasinya : Selain pendapatan tidak cukup, juga waktunya tidak cukup. KBY. Kok bisa ya ? (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR