Linggarjati Wisata sejarah
Wisata sejarah Gedung perundingan
Upaya merperjuangkan kemerdekaan RI selain kekerasan, juga dengan kelembutan. Salah satunya melalui perundingan dengan Belanda, yaitu Perjanjian/Perundingan Linggarjati.
November 1946 Gedung Perundingan Linggarjati jadi saksi sejarah dilaksanakan perundingan Linggarjati. Linggajati, Kuningan jalan tengah pelaksanaan perundingan karena Jakarta dan di Yogya (ibukota RI) tidak memungkinkan untuk perundingan.
Akses ke Gedung perjaanjian Linggarjati
Bagi yang ingin ke Gedung Perjanjian Linggarjati ini, Aksesnya mudah, dari Cirebon ke Kuningan, setelah melewati Cilimus, ketemu perempatan Linggarjati dan ambil arah kanan dan ikuti jalan naik ke kaki gunung Ciremai sampai ditemui Gedung Perjanjian Linggarjati.
Posisinya bersebelahaan taman wisata Linggarjati. Lokasi gedung ini di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, kec-Cilimus Kab-Kuningan Jabar. Di ketinggian 400 meter diatas permukaan laut, udaranya segar kaki gunung Ciremai.
Ruang perundingan
Walau replika namun membuat pengunjung merasa suasana ketika itu. Dipimpin Sutan Sjahrir PM pertama, delegasi Indonesia menempati deretan kursi di kiri. Deretan kanan ditempati Belanda. Lord Killearn diplomat Inggris diutus khusus oleh Inggris untuk Asia Tenggara (di Singapura) jadi mediator.
Selama perundingan Lord Killearn dan delegasi Belanda (Schermerhorn, Ivo Samkalden, P. Sanders) menginap. Di Museum kamar2 tokoh2 perundingan dilabeli dengan baik. Di Kapal Perang Banckert Letnan Gubernur Jenderal van Mook dan anggotanya lagi menginap. Di rumah Sjahrir di Linggasana desa tetangga Linggarjati, berjarak 20-25 menit dari museum, jadi tempat delegasi Indonesia menginap.
Foto2 dokumentasi perundingan ini menghiasi dinding Ruang Perundingan Linggarjati. Ada wartawan mancanegara di pagar tangga kediaman Bung Sjahrir di Linggasana sedang mengetik naskah berita. Foto2 itu diperoleh dari Kedutaan Belanda.
Yang berkesan foto ketua delegasi : Bung Sjahrir dan W. Schermerhorn (Belanda) diruang tamu kediaman Bung Sjahrir, Pegangsaan Timur No. 56. Keduanya memaraf Naskah Perjanjian Linggarjati. Pada 15/11/1946 pemarafan naskah bahasa Belanda. Pada 18/11 di Istana Negara, Jakarta pemarafan bahasa Indonesia dan Inggris. Tanggal 25/3/1947 di Istana Negara Perjanjian Linggarjati ditandatangani.
Berkesan karena dari foto ini tampak kesetaraan. Bung Sjahrir memaraf tidakl ditunggui Belanda berkacak pinggang, tapi bersama duduk sederajat. Berdiplomasi memenangkan kemerdekaan, bukan tunduk. Marilah kita ingat kegigihan pria kecil kelahiran Padang Panjang cara mencapai merdeka tidak selalu gunakan senjata.
Naskah perundingan itu yang ditandatangani RI dan Pemerintah Belanda difasilitasi pemerintah Inggris terdapat 17 pasal dan 1 pasal penutup tapi, inti perundingan mengatur wewenang dan kekuasaan RI dan kerajaan Belanda yang menghasilkan ketidakpuasan tokoh2 RI sipil dan militer karena merugikan RI.
Monggo lengkapnya klik aja :Â (http://www.pintuwisata.com/wisata-sejarah-gedung-perundingan-linggarjati)-FatchurR