Islam

Alquran sebagai penyembuh

Alquran sebagai kitab suci agama Islam memiliki banyak nama. Nama2 ini berasal dari ayat2 tertentu dalam Alquran. Al-Furqan (pembeda benar salah). “Maha suci Allah yang menurunkan Al-Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya, agar dia jadi pemberi peringatan ke seluruh alam.” (QS. al-Furqaan :1)

 

Salah satu nama Alquran lain asy-Syifa yang berarti obat penyembuh. “Wahai manusia!  telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS Yunus : 57). Allah Swt  berfirman :  “Katakanlah : Alquran ini adalah petunjuk dan obat bagi orang2 beriman” (QS. Fushshilat [41] : 44)

 

“Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang dapat jadi obat dan rahmat bagi orang2 beriman, dan bagi orang2 zalim hanya akan menambah kerugian.” (QS. Al Isra [17] : 82)

 

Dalam kitab Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan karya As-Sa’di menjelaskan, Alquran penyembuh semua penyakit hati. Karena, di Alquran terdapat nasihat, motivasi, peringatan, janji, dan ancaman yang akan memicu seseorang pada sikap harap (raja’) dan takut (khauf).

 

Ketika hati seseorang sehat, tidak banyak berisi syahwat dan syubhat, anggota badan pun mengikutinya. Karena, anggota badan akan jadi baik jika hatinya baik. Ia juga menjadi rusak, jika hatinya rusak.

 

Selain jadi obat penyembuh bagi penyakit hati, Alquran juga jadi obat penyembuh penyakit fisik. Asy-Syinqithi dalam Tafsir Adhwa’ al-Bayan, mengatakan, Alquran itu penyembuh yang mencakup obat bagi penyakit hati dan jiwa. Ini seperti yang dilakukan sahabat saat membacakan surah al-Fatihah kepada seorang pemimpin kampung yang tersengat kalajengking.

 

Abu Sa’id al-Khudri Radiyallahu ‘Anhu menuturkan, Kami dalam perjalanan, lalu singgah disuatu perkampungan. Tiba2 datang pada kami budak perempuan, lalu berkata “Kepala kampung kami tersengat binatang berbisa.

 

Orang2 kami sedang bepergian, apakah ada peruqyah diantara kalian ?” Maka berdirilah seorang laki2 diantara kami, ia meruqyah kepala kampung itu dan beliau sembuh. Kepala kampung memerintahkan untuk memberinya 30 ekor kambing dan memberi kami minum susu. Ketika pulang kami tanya kepada  peruqyah, “Apakah engkau mengetahui ruqyah, atau bahkan meruqyah ?”

 

“Aku tidak meruqyah, melainkan dengan Ummul Kitab”, jawabnya.

“Janganlah kalian berbicara apapun sampai kita tiba di Madinah dan menanyakannya kepada Rasulullah SAW”, kata kami.

 

Ketika kami tiba di Madinah, kami ceritakan hal itu ke Nabi SAW.

Beliau bersabda, “Siapa yang memberitahu dia bahwa yang demikian itu ruqyah ?

 

Kepada sahabat yang sakit Nabi kerap berpesan, “Bagi kalian ada obat penyembuh, yakni madu dan Alquran.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim). Sebagai asy-Syifa, selayaknya orang beriman banyak membaca Alquran, karena ia adalah obat penyembuh.  ***(opch)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close