Refleksi Diri: Selagi Masih Ada Waktu(1/3)
Kita memiliki hal yang sama, yaitu waktu. Satu hari satu malam, setiap manusia diberi kesempatan untuk memanfaatkan waktu selama dua puluh empat jam. Hanya saja, cara menggunakan waktulah yang membuat manusia menjadi berbeda.
Masalahnya, sebagian orang bisa memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif dan produktif, sebagian lagi hanya membuang-buang waktu untuk hal-hal yang sifatnya negatif dan kontraproduktif. Padahal, hidup selalu berpacu dengan waktu. Barang siapa yang membuang-buang waktu, dirinya akan tergilas oleh waktu itu sendiri.
Waktu, hakikatnya momentum melakukan perubahan. Berapa banyak orang yang Anda ketahui, walau tahun telah berganti, hidupnya belum ada kemajuan berarti. Mereka adalah orang2 yang mengabaikan kesempatan, atau sudah merasa sok nyaman dalam hidup yang itu-itu saja, sehingga hidupnya tidak mengalami banyak perubahan. Padahal, hidup harus terus berlanjut.
Merefleksi diri dengan cara melakukan evaluasi terhadap yang telah kita lakukan di tahun lalu, dan membuat rencana kegiatan setahun ke depan, rasanya penting kita lakukan. Itu jika kita memiliki visi dan sanggup menerjemahkannya dengan kerja keras dan cerdas. Apa saja yang perlu kita evaluasi? Kita awali mengevaluasi diri terhadap kondisi kesehatan.
Sudah berapa kali selama setahun ini Anda menderita sakit, dan penyakit apa yang sering mendera? Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana dengan janji2 Anda tahun yang lalu, katanya mau menjalankan pola hidup sehat dan rajin berolah raga agar badan Anda tetap sehat dan awet muda, apakah janji-janji tersebut sudah Anda penuhi?
Lalu, bagaimana dengan kondisi keuangan Anda, apakah selama setahun kemarin Anda bisa menyisihkan uang untuk ditabung? Atau kondisi keuangan Anda masih tetap memprihatinkan? Merugilah kita kalau tahun ini lebih buruk dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bicara masalah finansial, sering orang mengeluh ia tidak punya uang. Akan terasa lagi bagi para karyawan yang sudah mendapat predikat pensiunan. Pendapatan pas-pasan, bahkan terkadang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan. Sesungguhnya, keluhan semacam ini sering kita dengar dari banyak orang.
Dari tahun ke tahun, itu yang dirasakan. Saya katakan bahwa bagi orang-orang yang mengeluh tidak punya uang, sesungguhnya ia dalam kondisi “kehabisan ide” untuk mencari uang. Karena itu, saya sarankan kepada Anda untuk dapat menciptakan ide-ide baru agar bisa mendapatkan uang.
Selanjutnya, kita evaluasi tentang karir, apakah tahun ini sudah dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi? Bagaimana dengan keharmonisan dalam rumah tangga, apakah sudah ada peningkatan kualitas perhatian dan kasih sayang terhadap keluarga?
Kepedulian terhadap lingkungan dan kegiatan sosial kemasyarakatan apa yang telah Anda lakukan? Kita juga perlu mengevaluasi diri terhadap kualitas spiritual. Apakah selama setahun kemarin sudah dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, atau masih senang berpetualang dalam berbagai bentuk kemaksiatan?
Apakah semua hal yang direncanakan sudah Anda capai? Kemajuan apa yang Anda peroleh? Kesulitan apa yang muncul? Apakah Anda mendapat solusinya? Hambatan apa yang menyebabkan Anda gagal mendapat yang Anda inginkan? Pelajaran penting apa yang bisa Anda petik dari kegagalan atau keberhasilan di masa lalu? Evaluasi ini sangat layak untuk kita lakukan.
Ada empat waktu yang selalu dihadapi oleh setiap manusia. Pertama, waktu ketika manusia benar-benar taat menjalankan perintah Allah. Kedua, waktu ketika manusia ingkar kepada Allah. Ketiga, waktu manusia bisa merasakan nikmat yang diberikan Tuhan. Keempat, adalah waktu ketika manusia mendapat musibah.
Menyangkut masalah waktu tersebut, ada tiga hal yang tidak pernah kita dapatkan kembali. Pertama, kita tidak akan dapat menikmati lagi hari yang telah lewat. Kedua, teramat sulit mendapatkan kesempatan yang terabaikan. Ketiga, mencabut kembali kata yang telah terucapkan. (Bandung, 28/11/11; Muchtar AF; E-mail: muchtar_af@yahoo.com)-FR *Bersambung……