Mencicipi Kuliner Legendaris di Bandung(3/6)
(cnnindonesia.com)- 3-Toko Roti Sidodadi
Ada yang menyebut bahwa Anda belum ke Bandung jika tak mampir ke Toko Roti Sidodadi. Berada di pusat Kota Bandung, Sidodadi salah satu toko roti yang selalu penuh pengunjung.
Berdiri sejak tahun 1954 silam, Toko Roti Sidodadi jadi bentuk ‘pemberontakan’ warga pribumi terhadap kolonial. Pada masa kolonial, roti dianggap sebagai penganan mewah yang hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan.
Tak ayal, Anda dengan mudah akan menemukan roti2 khas Belanda yang sulit ditemui di tempat lain. Roti2 itu di antaranya roti gambang, roti kranten, roti horn yang berisi vla susu, dan roti tawar frans dengan isi vla cokelat.
Roti di Sidodadi berbeda dengan roti khas Belanda pada zamannya. Jika roti buatan Belanda memiliki tekstur keras, tidak dengan Sidodadi. Mereka memberikan roti dengan tekstur yang lembut nian.
Roti Sidodadi setia pada resep nenek moyang. Roti ini menggunakan ragi dari bahan peuyeum alias tape fermentasi, tanpa pengawet dan improver (pengembang roti). Kelembutan roti berasal dari susu asli. Bahkan, isian roti seperti selai nanas dan stroberi dibuat dengan resep turun temurun.
Untuk menjangkaunya, Anda hanya perlu membawa kendaraan Anda menuju pusat Kota Bandung. Letaknya ada di tengah-tengah kawasan perbelanjaan kota.
Sedikit saran dari CNNIndonesia.com, datanglah ke Toko Roti Sidodadi sebelum pukul 12.00 WIB. Sebab, roti2 itu biasanya mulai ludes terjual sejak siang hari. Lokasi: Jalan Otto Iskandar Dinata No.255, Astana Anyar; Jam buka: 10.00 WIB – 20.00 WIB
(asr; chs; Tim CNN; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181005162542-262-336111/mencecap-masa-lalu-di-kuliner-legendaris-bandung)-FatchurR * bersambung……