WHO Tak Lagi Memakai Istilah Social Distancing Apa Sebabnya
(lifestyle.okezone.com)-GUNA mencegah meluasnya wabah virus COVID-19, pemerintah menerapkan social distancing. Hal ini agar masyarakat menjaga jarak antara satu dengan lainnya.
Pasalnya, penyebaran virus corona COVID-19 terjadi lantaran closed contact. Bahkan, kemungkinan virus ini menular lewat airbourne dan tidak hanya droplet.
Namun, Dr Maria Van Kerkhove dari WHO kurang setuju dengan frasa social distancing ini. Menurutnya, WHO lebih memakai frasa physical distancing ketimbang social distanding.
Alasannya, yang dijaga jarak fisik, bukan jarak sosial dan salah satu hal yang perlu disoroti dalam menjaga jarak fisik dari orang, tidak berarti bahwa secara sosial kita harus memutuskan hubungan dari orang yang kita cintai, dari keluarga kita.
“Teknologi saat ini sangat maju sehingga kita dapat tetap terhubung dengan banyak cara, tanpa secara fisik berada di ruangan yang sama atau di tempat yang sama,” kata dia dalam konferensi persnya, seperti dilansir dari press briefing COVID-19.
“Jadi kami mengubah menjadi physical distance, dan itu sengaja karena kami inginkan orang untuk tetap terhubung,” tambah dia.
Menurutnya, internet telah memudahkan orang, melalui berbagai media sosial untuk tetap terhubung. “Karena kesehatan mental Anda melalui sama pentingnya dengan Anda kesehatan fisik,” tutur dia.
Di kesempatan yang sama, Dr Michael Ryan menyebut physical distancing ini bukan tentang tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, setiap individu harus membuat keputusan untuk melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain.
“Kita seharusnya tidak harus menunggu pemerintah menyuruh kita melakukan itu. Ini tentang tanggung jawab pribadi,” katanya.
(mrt; Muhammad Sukardi; Bahan dari :Â https://lifestyle.okezone.com/read/2020/03/24/612/2188515/who-tak-lagi-gunakan-istilah-social-distancing-apa-sebabnya)-FatchurR *