Iptek dan Lingk. Hidup

Aruna Gairahkan Konsumsi Ikan Lewat Teknologi

(republika.co.id)- JAKARTA; Tahun 2019, Indonesia di posisi 62 pada Global Food Security Indeks, masih dibawah  Malaysia yang posisinya 28. Isu ketahanan pangan ini menarik, mengingat Indonesia adalah  penghasil ikan besar di dunia.

 

Saat ini, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi daging daripada ikan. Di masyarakat agraris, daging sapi, ayam, telur dan susu lebih disukai daripada ikan. Padahal, ikan jadi alternatif sumber protein yang baik. ikan juga sarat asam lemak esensial : Omega-3 yang tak bisa diproduksi tubuh manusia.

 

Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia bukan tanpa alasan. Infrastruktur kurang memadai jadi penyebab utama, sehingga sulit mewujudkan jalur distribusi yang ideal agar tidak mengorbankan kualitas ikan. Kini, ikan segar berkualitas umumnya berharga lebih tinggi karena perlu perawatan khusus dalam pengirimannya agar ikan tetap dalam kondisi segar sampai tujuan.

 

Aruna Indonesia, startup teknologi perikanan yang bermarkas di Jakarta jeli menangkap peluang itu. Startup ini membangun ekosistem perikanan dari hulu ke hilir. Tahun 2020, lebih dari 15,000 nelayan tergabung dengan Aruna dalam 30 komunitas nelayan yang tersebar dari Sabang-Merauke dan telah mengekspor komoditi laut ke 7 negara.

 

Selain nelayan, Aruna membuka lapangan kerja tambahan di desa pesisir. Putra daerah yang kompeten di bidang teknologi direkrut Aruna jadi local heroes, yaitu tim khusus yang membantu digitalisasi data perikanan para nelayan dari Sabang-Merauke. Selain itu, Aruna memperkerjakan istri nelayan untuk bekerja sebagai pengolah hasil tangkapan di desa mereka.

 

“Sekalipun Aruna perusahaan teknologi, fokus utamanya memenuhi kebutuhan manusianya. Bagi kami, teknologi itu bukan mengganti manusia, tapi membantu agar SDM yang ada bisa berpikir lebih strategis.

 

Untuk itu diciptakan teknologi yang membantu putra daerah agar jadi agen perubahan yang lebih efektif dan efisien di daerahnya ” ujar Utari Octavianty sebagai General Director dan Co-Founder Aruna  tertulis Kamis (24/12).

 

Gayung bersambut, ekspor komoditas perikanan tumbuh selama pandemi. Dari data Kementerian KP, ekspor perikanan Januari-September 2020 mencapai US$3,67 miliar (Rp52,14 triliun; kurs Rp14.200). Penjualan Aruna meningkat 20% di masa pandemi. Secara global, penjualan ikan di pasar retail melonjak seperti yang dikutip dari survey oleh Global Aquaculture Alliance.

 

Di situs pencarian Google, konten tentang ikan segar naik selama 2020 dengan top keywords “jual ikan segar terdekat”. Di tahun ini pula Aruna memberanikan diri memperkenalkan penjualan seafood kepada pasar retail. Jika dicari di mesin pencarian, Aruna mulai memperkenalkan produk seafood By Aruna di situs marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Nalayan dan Sayurbox.

 

(Red : Hiru Muhammad; Bahan dari : https://republika.co.id/berita/qltr9f380/upaya-aruna-gairahkan-konsumsi-ikan-lewat-teknologi)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close