Kereta Cepat Mau Dilanjut Sampai Surabaya
(Cuplikan dari kompas.com)-Menhub Budi Karya Sumadi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diperpanjang dari hingga Surabaya, dari saat ini cuma dari Halim ke Tegalluar.
Dengan kereta cepat, maka rute Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam 4 jam sehingga bisa bersaing dengan pesawat udara. Padahal di saat bersamaan, pemerintah bersama Jepang juga tengah berencana membangun Kereta Semi Cepat Jakarta Surabaya.
“Kereta cepat juga gitu kok, dibangun cuma Jakarta-Bandung banyak kok-nya, tapi kalau kita yakin ini akan kita bangun Jakarta-Surabaya (Kereta Cepat Jakarta Surabaya),” kata Budi Karya dikutip pada Jumat (28/10/2022).
Meski wacana, Budi tidak menjabarkan realisasinya, terutama sumber pendanaannya. Terlebih, rute Jakarta-Bandung yang berjarak 142 km, biayanya ratusan triliun. Sementara jarak Jakarta ke Surabaya hampir 800 kilometer.
Proyek kereta cepat didanai utang dari China dengan bunga 2% per tahun. Jauh lebih tinggi dibandingkan proposal Jepang yang menawarkan bunga 0,1% per tahun.
Utang itu ditanggung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium perusahaan yang sebagian besar sahamnya dikuasai PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), perusahaan patungan BUMN Indonesia.
Empat BUMN yang terlibat dalam proses pembangunan kereta kecepatan tinggi antara  lain Kereta Api Indonesia, Wijaya Karya, PTPN VIII, dan Jasa Marga.
Karena ada pembengkakan biaya, APBN juga harus ikut menambal pembengkakan biaya atau cost overrrun agar proyek ini tak sampai mangkrak.
Sebagai informasi, biaya pembangunan mega proyek infrastruktur itu membengkak biaya nya  jadi 8 miliar dollar AS atau Rp 114 triliun, bahkan perhitungan lainnya, investasinya bisa bengkak lagi mencapai Rp 118 triliun.
Angka itu bengkak dari rencana awal hanya 6 miliar dollar AS sesuai perhitungan pihak China. Proyek ini seharusnya rampung 2019, namun diperkirakan selesai pertengahan 2023. Biaya pembangunan pun membengkak sehingga perlu disuntik APBN.
Melonjaknya investasi kerja sama Indonesia-China itu malampaui dana pembangunan untuk proyek yang sama yang ditawarkan proposal Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), meski pihak Tokyo menawarkan bunga utang lebih rendah.
Agar proyek tak sampai mangkrak, pemerintah RI menambal sebagian kekurangan dana dengan duit APBN melalui skema penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN yang terlibat di proyek tersebut.
Rencana rute kereta cepat Jakarta-Surabaya, Budi mengatakan, jika direalisasikan, maka akan menghubungkan pusat ekonomi di Pulau Jawa. Konsep pembangunan kereta ini mulai Jakarta, Kawarang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya.
“Jadi kita kawal benar kereta cepat ini konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama, jadi rencananya itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Yogjakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. 4 jam mudah-mudahan bisa terlaksana” ujarnya.
Landasan terkait rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini harus dilaksanakan. Ia contohkan, proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sudah dibicarakan 15 tahun yang lalu dan baru kini berhasil dibangun.
“Jadi kita letakan dulu landasan itu, tahu MRT, itu sudah dibahas 15 tahun, pak Jokowi berani kita mulai pembangunan MRT dan terjadi dan bisa,” ucap Budi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya”, Klik untuk baca: Â https://money.kompas.com/read/2022/10/28/111632126/kereta-cepat-mau-dilanjut-sampai-surabaya-ini-rutenya?page=all#google_vignette.
Penulis : Muhammad Idris; Editor : Muhammad Idris
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android https://bit.ly/3g85pkA
iOS:Â https://apple.co/3hXWJOL
(Diedit dan disajikan ulang oleh FatchurR