Kesehatan

Togapuri wisata kesehatan

Cerita keberangkatan saya, teman-teman kelompok senam Porpi Kopo Bandung ke Togapuri. Bus dan mobil avansa menuju Pamulihan, Sumedang, mulai bergerak dari tol Kopo jam 06.45an dari tempat start kami berangkat, di depan komplek Kopo Elok, Bandung.

 

Saya (seragam putih), teman2 dan 3 ibu mengenakan seragam OR adalah ibu-ibu dari kopo (kaos merah tengah depan adalah pimpinan senam porpi kopo elok-Bandung, ibu Tatik). Karena disana nanti ada senam porpi dan Egronomic maka syarat wajibnya pake baju olah raga.

 

d-Togapuri pelatihMobil kami selalu berada di belakang bus rombongan mengikuti sampai masuk kawasan caang desa energi mandiri, yaitu desa haur ngombong kec. Pamulihan kabupaten Sumedang. Sebelum sampai tujuan saya lihat dikiri jalan terdapat seperti cerobong besar. Itu adalah lokasi observasi milik LAN.

 

Letak Togapuri di tengah-tengah alam strategis karena dikelilingi pegunungan Manglayang, gunung Geulis dan berada di kaki G. Kareumbi. Berjarak ± 35 km atau satu jam dari Bandung diatas ketinggian kira-kira 900m di kaki gunung Kareumbi.

 

Memasuki gerbang Togapuri saya antusias masuk kedalam kebun. Bukan sembarang kebun yang ditumbuhi tanaman liar, melainkan kebun obat yang sarat manfaat kesehatan. Ciri dari Togapuri ini  menanamkan kebersihan. Masuk ke toilet lepas sandal, masuk ke ruang dalam kebun lepas sendal. 

 

Saya sempat ke toilet depan untuk ganti baju. Saya salut dengan aturan serba “clean” yang dicontohkan managemen di Togapuri ini. Contoh kebersihan, arena belakang atau toiletnya. Ada wadah tempat pembungkus koran yang dipotong dan dilipat rapi yang disediakan sebagai bungkus “pembalut wanita”.

 

Hal ini jarang kita dapati di setiap lokasi-lokasi wisata. Padahal hal sepele ini sangat penting mengajarkan kita untuk menjaga kerapihan, kebersihan dan kesehatan lingkungan. Makanya ini semua kembali kepada pribadi masing-masing orang. Sebelum sampai di arena senam, saya melewati jalan setapak 25m yang dibuat unik. Undak-undakan ini, dihias warna-warni dedaunan yang cantik. 

 

gaya undak-undakan yang bisa dimanfaatkan untuk refleksi kaki. Batu kerikil ini dibuat sesuai ukuran dan peletakan batu antara step tangga satu dengan step tangga setelahnya berbeda bentuk dan arah batu. Arah batu kali ada yang dibuat kelompok bulat semua, sekelompok miring, kelompok lagi batu kalinya dibuat tegak, sehingga rasa sakit yang ditimbulkan ke telapak kaki juga berbeda rasanya. 

 

Istana tanaman obat Togapuri ini selalu cantik dan indah penataan gaya ruangnya. Terdapat perkebunan tanaman obat, klinik pengobatan, hotel dan resto, lembaga pendidikan & pelatihan, wahana wisata sehat alami. Pot-pot kecil dengan tanaman obat (landik, tanaman kembang coklat dll), diletakkan disisi tangga menuju pendopo disamping ruang dapur dan ruang etalase ramuan obat tradisional.

 

Gentong yang dimanfaatkan untuk mengambil air wudhu, tidak jauh dari ruangan sholat yang  berada disebelah kiri tempat wudhu. Pendopo tempat menyajikan makan siang dan foto bawah, lahan taman rumput dan dikejauhan tampak pemandangan gunung

 

Senam Porpi dan Ergonomic

Acara inti wisata Togapuri adalah melakukan kegiatan sehat. 3 sesi menarik untuk tiap pengunjungnya adalah kegiatan senam, snak dan pembelajaran/penataran. Seperti disampaikan istri pemilik kebun obat ini yaitu ibu Ardananti bahwa kita ini sebisanya menjadi seperti kupu-kupu yang cantik.

 

Mbak Asti yang manajer operasi menerangkan agenda dari kegiatan di Togapuri dan sekaligus pemandu senam Ergonomic, didampingi oleh pemilik istana Togapuri pak Toto bersama istrinya. (menghubungi mba Asty Fanany di 08157 909 909) untuk booking wisata Togapuri.

 

Senam ergonomic dipimpin ibu Ardananti. Gerakan olah nafas ini harus benar-benar dilakukan kalau bisa setiap hari, agar tubuh sehat, karena sehat itu nikmat. Ujung telapak kaki dihadapkan kedepan, ditahan kedua tangan dan arah kepala lurus kedepan, kalau nunduk nanti pusing dan tahan nafas sampai hitungan sepuluh berhenti.

 

Gerakan ini nggak bisa saya lakukan, tapi yang badannya lentur karena rutin ber-OR, gampang melakukannya. Lanjut menikmati minuman hangat wedang mahkota dewa dan suguhan ringan tahu daun sambung nyawa dan apem ubi cilembu. Hidangan unik lain saat lunch, nasi merah, lodeh mahkota dewa, pepes teri sambung nyawa, tempe orek, opor ayam, lalapan, dan sambal teri cabai ijo.

 

Setelah menyantap makanan ringan selesai saya dan yang lain menuju aula untuk mendengarkan presentasi dari ownernya Togapuri. Moto mereka adalah “jalan-jalan ke Togapuri akan mendapatkan tiket ke surga” karena sebagian biaya dibagikan untuk anak-anak yatim.

 

Sedangkan misinya adalah memberi dan membagi yang dialami dalam 3 pola, pola hidup, pola makan dan pola pikir. pesan dalam presentasi yang disampaikan oleh owner, jangan terlalu tergantung kepada obat-obat konvensional, karena sehat itu nikmat maka back to nature-lah.

 

Awal pendirian istana Togapuri ketika pak Toto sakit komplikasi dan harus mengkonsumsi obat sepanjang tahun. Sebelum pensiun pak Toto bersama keluarga mengelola lahan k.l 1.000ha (2003) untuk ditanami berbagai dedaunam taman obat, tanaman mengandung obat. Pembelajaran yang didapat, semangat “sersan hatsen” serius, santai, sehat, senang. 

 

Pak Toto saat memberikan presentasi pentingnya sehat dan memberi pengobatan langsung kepada pengunjung. Tapi duh, ngantuknya, lalu saya buru-buru pesen ruang seroja ladies spa. Kayaknya badanku yang sudah pegel-pegel bawaan dari Jakarta, enak dipijet-pijet ala pijetan Bali.

 

Seroja Ladies spa

Ruang yang clean dan harum aromaterapi. Setelah dilakukan pemijatan, Togapuri memberikan wedang jahe hangat. Mandi spa belum tersedia, jadi setelah pemijatan hanya dilakukan pengelapan dengan handuk hangat. Penutupan acara masih melakukan senam “caca” atau “senam rege” disela pembagian hadiah.


Di lingkungan arena pelatihan ini masih meninggalkan ruang dengan ciri yang khas, yaitu dedaunan obat dimana-mana. Beberapa alat peraga untuk pelatihan.  Sebagian alat ini cara memakainya harus dipandu dengan instruktur yang terlatih sehingga kita tahu manfaat dari model alat peraga tersebut.  

 

Sepulang dari wisata Togapuri, saya, bu Yuli dan teman-teman meneruskan perjalanan ke Sumedang. Berhenti sejenak di depan kantor bupati  yang berdekatan lokasinya dengan museum Prabu Geusan Ulun (isi benda-benda peninggalan kerajaan Sumedang Larang).

 

Kantor Bupati Sumedang ini terletak di pusat kota Sumedang, persis depan alun-alun yang dikelilingi masjid Agung, lapas , museum keluarga leluhur Sumedang. Ditengah alun-alun ini ada monumen lingga (lambang kabupaten Sumedang) = monumen pangeran Aria Soeriaatmadja/ pangeran Mekah/ raden Sadeli.

 

Sejarah peninggalan bumi Sumedang ada di museum itu, dan tempat makam leluhur tidak jauh dari alun-alun, kita menuju kawasan gunung Puyuh. Di kompleks makam g. Puyuh ini yang juga makam keluarga pangeran Sugih/ pangeran Suria Kusuma Adinata (ayahanda raden Sadeli), terdapat makam pahlawan nasional Tjut Nya’ Dhien yang diasingkan oleh penjajah.

 

Di dalam makam leluhur di gunung Puyuh ini sayup-sayup terdengar suara doa/ tahlilan di makam kanjeng pangeran Suria Aria Atmadja. Sebelum masuk kawasan makam saya tak lupa berdoa (http://na-2x.blogspot.com/2011/06/togapuri-sumedang.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close