Infaq Berjamaah
Beribadah dlm Islam selalu dianjurkan secara berjamaah, sholat misalnya diperintahkan secara berjamaah sbgmn difirmankan Alloh dlm Surat al Baqarrah “Hai orang2 yg beriman, dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang yg rukuk” dan mnrt para akhli tafsir menafsirkan “rukulah bersama orang yg rukuk” adalah sholat berjamaah. Apalagi jika dilaksanakan di masjid maka Alloh Swt akan melipat gandakan pahalanya sebanyak 27 kali (HR Muslim).
Dalam banyak ayat dan do’a yg diajarkan Alloh kepada para Rasul selalu dengan redaksi “kami” misalnya Robbanaa (Ya Tuhan kami), Warhamhumaa (dan Rakhmatilah kami), Waghfirlanaa (dan Ampunilah kami) dst. Berjamaah merupakan salah satu gambaran kebersamaan umat, dan dpt meningkatkan silaturakhim diantara jemaah.
Sebagaimana sholat yg diperintahkan secara berjamaah, begitu pula dalam pelaksanaan infaq, baik yg wajib (zakat) ataupun sunnah, pasti akan lebih baik dibandingkan dengan jika dilaksanakan secara langsung sendiri-sendiri, danĀ di zaman para Khalifah infaq ini ditangani oleh Baitul Maal.
Memang yg paling utama infaq ini diprioritaskan untuk kerabat dekat, dan kalau itu telah dilakukan, yg bisa dilaksanakan adalah memperbesar keran infaq rersebut, sehingga akan lebih banyak lagi yg mendapatkan bagian dari kesalihan seorang individu yg tertransformasikan menjadi kesalihan sosial.
Secara sederhana kita bisa melihat kegunaan suatu barang yang bergabung akan lebih besar manfaatnya, misalnya kegunaan seikat sapu lidi akan berbeda dg 1 batang lidi, sehelai bulu ayam kegunaannya berbeda dengan jika bulu ayam itu sdh berbentuk kamoceng. Wallohu ‘alam. (Nanang Hidajat)-FR