Tahun 1968 begitu lulus sma, saya ndaftar Akabri bagian laut, sesuai anjuran guru sma saya ‘Nanti nerusin ke SEAL (Sekolah Elektronika Angkatan Laut) yang di Bandung itu lho. Singkat cerita setelah urusan admibistrasi di kodim beres, tes kesehatan dilaksanakan di semarang lokasi SPM (lupa tempatnya, mestinya dekat laut).
Kami dikumpulkan di aula, lebih dari seratus orang. Pakaian dilepas tinggal pakai celana pendek. Setelah senam, pemeriksaan kesehatan dimulai, terakhir disuruh buka celana pendek, tinggal sisa cd/ changchuter. Tiba giliran, saya disuruh membungkuk, mulut ditempelkan ke lengan, dan disuruh meniup kuat2. Dua orang petugas ada di belakang saya, satu mencatat dan satu lagi memeriksa, maaf, pantat saya, cd dipelorotin. Wah, tegang dan degdegan juga.
Setelah semua selesai diperiksa, tinggal menunggu pengumuman, eh ternyata saya gak termasuk yang lulus, dari Jateng cuma diambil 25 orang. Masih disaring lagi tes kesamaptaan di Malang.
Akhirnya pulanglah saya naik bus Santosa. Untunglah saya gak diterima jadi tentara. Mungkin kalau diterima sudah laksamana kali, atau malah mentok di colonel atau lebih rendah lagi ?. (Harjono P Djati)-FR
