Layanan digital memacu bisnis
Penggantian istilah pulsa menjadi deposit memberikan angin segar bagi perkembangan micro payment lewat ponsel yang disebut e wallet. Deposit yang ada dapat dipakai untuk melakukan pembayaran mikro (micro payment) dengan kelebihan lebih praktis dan aman.
Chiet Technology Officer Ipaymu Riyeke Ustadiyanto, mengatakan transaksi menggunakan pulsa tidak tepat dan perlu diganti. Transaksi seharusnya menggunakan uang dengan jumlah satuan rupiah bukan pulsa. “Istilah pulsa harus dibenarkan. Pulsa bukan alat pembayaran,” ujar Riyeke di Jakarta, (14/1).
Meski selama ini pulsa dipakai untuk transaksi mikro sebaiknya hal ini perlu ditinggalkan. Pulsa sebaiknya hanya dipakai untuk pembayaran layanan seperti percakapan, SMS, dan data bukan pembelian.
Menurut Riyeke upaya Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) dalam mengganti istilah pulsa dengan deposit perlu didukung. Uang deposit nantinya akan bisa dipakai untuk transaksi mikro dan pembayaran ini tidak melanggar ketentuan Bank Indonesia soal transaksi harus menggunakan uang.
Penggantian istilah akan mendukung bisnis mobile wallet milik operator seluler dan juga penyedia online payment gateway. Ipaymu saat ini telah memilki teknologi mobile payment dengan dengan nama NSC meski belum aktif.
NSC, transaksi mikro menggunakan smartphone ini membantu transaksi mikro. Untuk membeli ke pedagang kecil dan UMKM nantinya tidak perlu lagi dengan uang namun cukup dengan mendekatkan smartphone dan transaksi atau perpindahan uang sudah dapat dilakukan . “Pedagang pecel lele bisa dengan mudah menerima pembayaran non tunai dari pembeli. Aman dan cepat,” ujarnya.
Mikro payment dapat membantu masyarakat dalam bertransaksi tanpa menggunakan uang yang rawan dengan kejahatan. Mikro payment memang untuk transaksi kecil dan dibatasi transaksinya sebesar 1 juta rupiah per hari dengan saldo maksimal sebesar 5 juta rupiah untuk menghindari uapaya pencucian uang.
Agar penyedia mikro payment tidak digunakan untuk pencucian uang menurut Riyeke maka penyedia layanan baik perusahaan telko atau bukan harus bekerjasama dengan perbankan agar transaksinya bisa dilacak oleh PPATK.
Assistant Vice President Ipay88, Yenny Tandias memperkirakan fasilitas e wallet yang disediakan operator trennya akan meningkat terus. Selain mobile banking yang dijalankan melalui smartphone e wallet juga akan berkembang terutama untuk transaksi kecil atau mikro.
Pasar layanan mobile wallet cukup beragam mulai dari masyarakat kecil yaitu untuk pengiriman uang hingga masyarakat kelas atas untuk pembelian ke merchant dan pembelian on line. Transaksi dengan menggunakan ponsel sangat mudah dan praktis.
“Mobile wallet akan berkembang di masa depan. Penggantian istilah pulsa menjadi deposit perlu dilakukan,” ujar Yanny , 14/1/13. (hay/E-6; http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/110307)-FatchurR