Setelah pangsiun baru ngerti bahwa bukan hanya telepon yg pakai numbering system, ternyata gigi juga punya sistem penomoran. Sistem Universal memberi nomor urut dari 1 s/d 32; dimulai dari ujung rahang atas kanan (1) melingkar sampai ujung rahang bawah kanan (32).
Kayaknya yg lebih praktis adalah sistem Palmer yg memberi nomor urut 1 s/d 8; dimulai dari ujung rahang (8) sampai tengah (1). Untuk jelasnya lihat gambar bagan penomoran. Nama/jenis gigi juga hanya delapan.
Bila ke dokter gigi cukup dgn mengatakan gigi yg sakit … “nomor 3 kanan atas”, misalnya. Drg langsung paham dimana posisinya. (Jangan lagi ngomong sambil nunjuk mangap… “hakit hang hebelah khini…” peace).
Seiring bertambahnya usia, selain masalah lupa dan nyeri lutut, gangguan gigi juga mulai sering mampir. Adakalanya tambalan gigi copot, tambal ulang dan patah. Perhatikan gambar penampang gigi yg akarnya terhubung langsung sistem saraf dan darah.
Membiarkan gigi berlobang berarti membiarkan sistem saraf dan darah terancam bakteri pembusuk dalam mulut; apalagi membiarkan yg patah. Nah, nggak terasa sy membiarkan gigi patah (nomor 4 kiri atas) hampir dua taon.
Akibatnya harus berurusan dgn drg. SpBM (Spesialis Bedah Mulut)…. dibedah beneran dan dijahit… Untung dokternya (Arema) baik dan ramah… jangan merokok, biar obatnya efektif menyembuhkan, jarene. (Rizal Chan)-FR
