Duduk terlalu lama
Jakarta – Duduk lama di depan layar komputer saat menyelesaikan perkerjaan kantor bisa menimbulkan penggumpalan darah dalam kaki. Begitupula tanpa aktivitas, misalnya pada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh selama berjam-jam juga bisa meningkatkan kondisi yang disebut juga dengan deep vein thrombosis (DVT) ini.
Hal ini disampaikan oleh Prof. dr. Karmel Lidow Tambunan SpPD, K-HOM, Departemen Hematologi dan Onkologi Medik, FKUI/RSCM dalam Journalist Class bertajuk “Trombosis : Silent Killer !” yang dihelat oleh Pfizer Indonesia di Jakarta, Jumat (4/10).
Menurut dr. Karmel Lidow, trombosis adalah terbentuknya gumpalan darah di dalam pembuluh darah baik arteri maupun vena kemudian menyumbat aliran darah yang membawa pasokan oksigen ke sel-sel yang lain. “Sumbatan karena trombosis dapat secara total maupun sebagian, kalau sumbatan total pada arteri koroner dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Jika terjadi di vena, maka umumnya pada kaki,” ujar dokter kelahiran Sumatera Utara ini.
Lebih lanjut dr. Karmel menjelaskan bahwa gejala trombosis vena atau DVT (Deep Vein Thrombosis) bisa berupa pembengkakan pada kaki, perubahan warna, nyeri sampai fungsinya berkurang. Sumbatan pada kaki dapat fatal jika bekuan darah lepas dan tersangkut di arteri pulmonalis atau paru-paru yang akhirnya menyebabkan kematian.
Penyakit ini harus diantisipasi oleh orang-orang yang berisiko tinggi terserang misalnya pada orang yang memiliki keterbatasan gerak dalam waktu yang lama, kurang olahraga dan menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok.
“Trombosis vena berisiko tinggi diiidap oleh orang yang sering bepergian jauh yang memakan waktu lama misal saat mudik, jalan-jalan ke luar negeri yang bisa makan waktu 8-15 jam. Tapi, mungkin juga terjadi dengan orang-orang di kantor yang harus fokus menatap layar komputer selama beberapa jam tanpa gerak,” tambahnya.
Dokter sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran UI ini berpesan agar orang-orang yang memiliki daur hidup seperti dia tas harus sering-serinng melakukan gerak dengan berjalan selama beberapa menit, dan banyak mengonsumsi air minum. Jangan biarkan tubuh tidak melakukan gerakan sama sekali dalam jangka waktu yang lama.
Data yang dihimpun US Department of Human and Health Service menemukan bahwa trombosis merupakan penyebab kematian utama lebih banyak dibanding kanker. Di Indonesia sendiri, kesadaran masyarakat akan kasus trombosis yang bisa menyebabkan kematian masih sangat minim. (Penulis: Firsta Putri Nodia/TK; http://www.beritasatu.com/