Psikologi

Alas kaki bekas

Ketika seorang mahasiswa berjalan bersama dosennya, mereka melihat sepasang sepatu usang. Mereka yakin sepatu itu milik pekerja rendahan yang bekerja di hutan. Mahasiswa berpaling pada dosennya seraya berkata, “Mari kita sembunyikan sepatunya, lalu kita bersembunyi dibalik semak dan melihat yang bakal terjadi.”

 

Dosen itu menjawab, “Tidak baik ber senang-senang dengan mengorbankan orang miskin. Kau bisa lakukan sesuatu yg lebih baik. Masukkan uang ke dalam kedua sepatu bututnya. Setelah itu kita bersembunyi melihat reaksi pemiliknya.”

 

Mahasiswa itu melakukannya, lalu mereka bersembunyi dibalik semak. Tak lama si empunya sepatu keluar dari hutan dan bergegas mengambil sepatunya. Ketika memasukkan salah satu kakinya, ia merasakan ada benda yang mengganjal.

 

Ia nampak terkejut dan terheran-heran karena ada uang dalam sepatunya. Ia memegang sambil menatap uang tersebut. Lalu ia memasukan kakinya ke sepatu lainnya. Lagi-lagi ia terkejut karena ada uang dalam sepatunya yang satu lagi.

 

Perasaan haru sambil menangis menguasainya, ia jatuh tersungkur dan menengadah ke atas. Doa ucapan syukur terdengar jelas dari mulutnya : Ia berbicara mengenai istrinya yang sakit, anaknya yang kelaparan. Ia bersyukur atas kemurahan Tuhan melalui orang yang ia tidak ketahui.

 

Melihat hal itu, sang mahasiswa meneteskan airmata. Ia berpaling pada dosennya; “Bapak telah memberiku pelajaran yang tak kan kulupakan.”

 

Moral ceritera ini : Kita bisa menjadi “keajaiban” orang lain, cobalah pengalaman luar biasa ini atau varian lainnya (Andre Wahjudibroto)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close