Iptek dan Lingk. Hidup

Microsoft ubah peta bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Tak mau kalah menggaet konsumen pengguna sistem operasi Windows Phone, Microsoft mengubah peta bisnis dengan membuka sistem operasi mobile besutannya gratis, layaknya sistem operasi open source.

 

Perusahaan yang dibangun Bill Gates ini bersistem operasi berbayar untuk lisensi penggunanya, sehingga bagian tertentu dari sistem operasi tak dibuka bagi developer. Namun, Microsoft mengambil langkah kecil menawarkan sistem operasi gratis / murah. Langkah ini  perlu dalam dunia mobile yang didominasi Google Android dan sistem operasi bebas lain.

 

Dilansir Cnet.com, Microsoft memproses negosiasi dengan perusahaan telepon India memproduksi perangkat Windows Phone terjangkau yang telah direncanakan. “Kesepakatan itu menunjukkan Microsoft setuju menawarkan sistem operasi Windows Phone berbiaya lisensi biasa,” ujar Bob O’Donnell analis utama di Technalysis Research seperti dikutip dari Cnet.com (15/3/2014).  Microsoft tidak bersedia menyebut isi persyaratan lisensi yang dinilai rahasia ini.

 

“Ini risiko yang diperhitungkan untuk melihat cara kerjanya,” katanya. Pendapat Bob ini didasarkan atas pangsa pasar sistem operasi Windows Phone yang hanya jurang dari 10% dari pasar smartphone di India yang didominasi oleh Android.

 

Microsoft tertinggal dari Android dan Apple ketika keduanya migrasi ke mobile. Namun, Microsoft baru melirik sistem operasi mobile pada 2010, padahal Google dan Apple telah melonjak di pasar. Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer mengatakan ada peningkatan pesat pada pasar ponsel ini sehingga berpotensi jadi kuat bila dia bisa mengulang kebijakan dalam 10 tahun terakhir.

 

Perusahaan ini memiliki alasan untuk menjadi agak optimis, tetapi dalam data International Data Corporation (IDC) memperkirakan pangsa pasar smartphone hanya akan meningkat pada tahun mendatang.

 

Namun, Bob mengatakan pasar negara berkembang sebagai basis pasar smartphone terbesar memiliki tantangan khusus. Menurutnya dengan hadirnya sistem operasi mobile gratis dari Microsoft, maka aka nada traksi bagi sistem operasi seperti android, firefox dan Ubuntu Linux. “Ada banyak potensi di pasar-pasar alternatif,” katanya.

 

Bob mengaku traksi itu hanya akan terjadi tergantung pada bagaimana Microsoft akan memberikan kompensasi pada pendapatan yang berkurang dari lisensi Windows untuk produk konsumen. Padahal selama ini pendapatan lisensi ini yang masih menyokong sebagian besar penjualan.

 

“Semakin lama kita akan melihat model bisnis berubah, dengan pendapatan yang dihasilkan oleh layanan. Jadi, ini adalah kesempatan bagi Microsoft untuk memasuki pasar ini,” ujarnya.

 

Misalnya pendapatan bisa dihasilkan melalui layanan seperti Office 365, Skydrive, Skype , dan layanan music. Hanya saja, jika itu tidak bekerja dengan baik maka konsumen tidak akan terkejut melihat Microsoft melakukannya di pasar besar lainnya.

 

Namun, Microsoft perlu memikirkan kembali biaya lisensi perangkat yang lebih besar juga, seperti tablet. Pasalnya, kebijakan baru ini menurunkan biaya lisensi sekitar US$250. Hal ini membantu pembuat tablet seperti Dell menjual produk 32GB Venue 8 tablet seharga US$229 atau Lenovo menawarkan Miix 2 tablet 8 inci seharga US$249.

 

“Langkah kecil ini fase operasi Microsoft, tapi jelas perubahan tidak akan terjadi dalam semalam,” kata Bob. (Editor : Sepudin Zuhri; http://m.bisnis.com/gadget/read/20140316/280/211112/tertinggal-dari-android-sistem-operasi-windows-phone-bakal-open-source)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close