Mencegah gegar otak
Sebagai kelompok usia diatas 55 tahun dan terus beranjak makin tua, lebih sering sendirian artinya kebanyakan anak menantu-cucu tinggal tidak serumah. Salah satu yang rentan terjadi adalah “Sakit” atau “Jatuh di kamar mandi”.
Karena itu wajar jika untuk mengantisipasinya, adalah memahami dan merealisasikan paradigma sehat. Dengan harapan agar kedatngan penyakit, sedikit lebih dihambat. Sedangkan “Jatuh” yang umumnya di kamar mandi, maka ada baiknya anda mulai memeriksa segala kemungkinan terjadinya, mulai dari jalan menuju kamar mandi, didinding luar dan dalam disediakan pegangan dan alas kamar mandi dibuat kasar (atau memasang alas lantai karet “Rubber mat”).
Marilah kita tinggalkan dan mengenal penyakit yang biasanya akibat benturan ataau jatuh : Gegar otak adalah cedera otak yang terjadi akibat benturan atau goncangan yang hebat, yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi otak untuk sementara waktu.
Walau kebanyakan kasus kerusakan akibat gegar otak tidak permanen, namun cedera pada kepala berpotensi serius. Orang yang mengalami gegar otak sementara waktu akan sedikit bingung dan bengong. Beberapa orang tidak sadar mereka mengalami gegar otak.
Kesadaran akan hilang sekejap, jarang lebih dari 15 menit. Penderita mungkin mengalami sakit kepala, sensasi berputar, sakit kepala ringan, kepenatan, kenangan buruk, ketidakmampuan untuk memusatkan pikiran, sifat lekas marah, depresi, dan kegelisahan. Gejala ini dianggap post-sindrom gegar otak.
Penderita mengalami cacat berpikir, khususnya penderita yang punya masalah emosional sebelum gegar otak. Gejala post-sindrom gegar otak biasa terjadi selama seminggu sesudah gegar otak dan umumnya sembuh pada minggu kedua.
Kadang, gejala berlanjut bulanan atau tahunan. Orang yang gegar otak juga lebih rentan dengan luka lainnya, terutama jika luka baru terjadi sebelum gejala dari gegar otak sebelumnya betul-betul hilang. Remaja termasuk dalam kelompok yang rentan pada efek gegar otak.
Hasil penelitian, remaja yang pernah gegar otak mengalami gangguan daya ingat, kemampuan untuk memproses dan menyimpan informasi jangka pendek di otak. Kemampuan ini juga diperlukan dalam proses belajar. Gangguan pada otak itu ditemukan 6 bulan pasca kejadian gegar otak.
Untuk mendiagnosa gegar otak, dokter perlu memastikan bahwa struktur otak tidak rusak. Dilakukan dengan computed tomography (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), atau keduanya. Jika tidak ada kerusakan otak struktural, hanya gejalanya yang dioabti. Acetaminophen untuk mengatasi sakit.
Aspirin dan obat antiinflamsi nonsteroid (NSAIDS) seharusnya tidak digunakan karena mengganggu pembekuan darah dan dapat mengakibatkan pendarahan dari saluran darah yang rusak. Istirahat adalah pengoabatn terbaik untuk gegar otak.
Pengobatan post-sindrom gegar otak didasarkan pada keparahan gejala. Istirahat dan observasi melekat sangat penting. Orang yang emosional mungkin memerlukan psikoterapi. Gegar otak berulang dapat menambah risiko penderita di masa mendatang menjadi dementia, penyakit Parkinson, dan depresi.
Dianjurkan tidak ber-OR kontak tubuh setelah mengalami gegar otak sampai semua efek sakit sudah hilang dan evaluasi kedokteran telah selesai. (Sumber : Medica Store; http://more-read.blogspot.com/2012/04/mengenal-gegar-otak.html—-Arfan Fahmi ; arfanfahmi.blogspot.com)-FatchurR