Baju taqwa
Pada bagian akhir dari khotbahnya Dr.Agus Trianto, membahas tentang hakikat Taqwa ..
Ramadhan adalah proses periodik yang berjalan tahunan. Saya dan panjenengan semua berusaha mencapai proses peningkatan ketaqwaan. Dan itu bukan hal yang mudah, namun sedikit demi sedikit kita tekuni.
Ramadhan tahun ini apa yang sudah kita capai. Tahun lalu, shalat malam sudah terbiasa kita lakukan. Oh tahun ini kita merasakan puasa itu sudah bukan menjadi beban lagi. Ramadhan tahun depan kita capai apa lagi, tahun berikutnya apa lagi. Kita sudah sering mendengar dan membahas Al Baqarah ayat 183:
Ya ayyuhal-lazina amanu kutiba ‘alaikumus siyamu kama kutiba ‘alal-lazina min qablikum la’allakum tattaqun. Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu AGAR KAMU BERTAKWA
Bila baju taqwa itu kita pakai saat kelak menghadap Allah, mungkin tahun ini terwujud sakunya. Tahun depan lengannya. Tahun berikutnya terwujud krahnya. Demikian proses tahun demi tahun makin meningkat taqwa kita, sehingga insya Allah saat kita kelak dipanggil oleh Allah SWT, baju taqwa kita sudah terwujud baju yang lengkap.
Sebaik-baik bekal kelak adalah baju taqwa. Banyak orang mengumpulkan bekal, namun saat menjelang maut ketakutan bukan main. Padahal mati adalah natural, proses alamiah biasa. Hal yang pasti terjadi. Sebodoh-bodohnya orang adalah orang yang takut akan hal yang pasti terjadi.
Seperti halnya orang tidak makan takut lapar. Orang makan takut kenyang. Orang yang tidak belajar takut bodoh. Orang yang berbekal baju taqwa yang melekat padanya kelak, tidak perlu takut mati. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walilla Ilham. (Sadhono Hadi; Creator of Fundamen Top40;
Visit http://fundamen40.blogspot.com dan http://rumahkudidesa.blogspot.com)-FR