Psikologi

Milikilah semangat

“Miliki semangat“ dan “JANGAN TERLENA DI ZONA NYAMAN“
Mengakhiri jabatan atau masa pengabdian, bukan sekadar persoalan meninggalkan kantor dan pendapatan jadi berkurang. Banyak persoalan lain menyangkut seputar psikologinya, kesinambungan martabat dirinya, rencana kegiatan selanjutnya, dan ketenangan batin dalam menjalani kehidupannya.

Jika kita amati, nasib pensiunan terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang merasa bahagia karena dapat menyelesaikan tugas dan pengabdiannya dengan baik. Namun ada pula yang mengalami kekecewaan akan kehidupannya setelah memasuki masa pensiun. Antara satu orang dengan yang lain memang bisa berbeda.

Jika Anda ingin bisa hidup tenteram dalam menikmati masa pensiun, sebaiknya hindari yang namanya utang ke bank atau ke siapapun juga. Jangan salahkan orang lain jika setelah pensiun Anda mengalami banyak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Utang hanya akan menjadikan hina di waktu siang dan gelisah di malam hari. Enak waktu terima, tapi bikin klenger waktu bayar cicilannya. Dan semua itu hanya akan melengkapi penderitaan Anda.
Hukum ekonomi memang tidak pernah memikirkan Anda.

Tidak peduli apakah Anda memiliki uang atau tidak, yang jelas biaya hidup di negeri ini semakin hari semakin mahal. Bagi Anda yang menerima manfaat pensiun dengan metode flat, bersiap-siaplah lima atau sepuluh tahun yang akan datang nilainya semakin merosot, sedangkan harga kebutuhan pokok akan terus melambung.

Sejak merdeka 69 tahun yang lalu, biaya hidup di negeri ini memang belum pernah turun. Dari tahun ke tahun terus saja meningkat, seiring dengan meningkatnya laju inflasi. Kalau di usia produktif Anda tidak mau menabung atau berinvestasi, maka di saat pensiun, Anda akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Akhirnya, banyak orang yang ketika pensiun, hanya bisa mengeluh dan memohon iba, entah kepada siapa.

Apabila setelah pensiun kondisi keuangan masih cukup untuk mengatasi biaya hidup keluarga, maka untuk sementara urusan keuangan tidak menjadi masalah. Tetapi beberapa tahun kemudian, keuangan akan menjadi masalah manakala besarnya pendapatan dari uang pensiun tidak berubah, sedangkan harga kebutuhan pokok terus meningkat.

Apalagi jika tiba-tiba harus mengeluarkan biaya yang tak terduga sehingga menguras uang tabungan. Ini yang menyebabkan kebangkrutan keuangan para pensiunan. Terlebih bagi Anda yang menerima manfaat pensiunnya kecil.

Ingat bahwa keuangan di hari tua, tidak cukup hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, atau membeli obat gosok, jamu encok, rematik dan pegel linu, namun masih banyak lagi kebutuhan lain yang harus dibeli.

Misalnya, untuk servis kendaraan, BBM, bayar zakat, infak, dan sedekah, tabungan qurban, bayar pajak, bayar listrik, telepon, gas, presmi asuransi, biaya perawatan rumah, membeli buku, majalah, dan surat kabar. Menghadiri undangan, rekreasi keluarga, dan biaya untuk lebaran. Semua itu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Karena itu, “MILIKI SEMANGAT“ dan “JANGAN TERLENA DI ZONA NYAMAN“ Tidak ada kata menyerah dalam perjuangan. Hadapi masalah, selesaikan masalah, dan kita akan menjadi pemenang. Dengarkan baik-baik ketika adzan berkumandang, sebagai tanda masuk waktu shalat untuk bermunajat kepada Allah Swt. ”Hayya ‘alal falaah.”

Dari menara masjid, seruan untuk meraih kemenangan tersebut, lima kali sehari dikumandangkan. Tidak lain, agar kita benar-benar bisa menjadi seorang pemenang. Mampu mengalahkan rasa malas, dan memiliki semangat untuk terus belajar dan berkarya, mengerjakan segala aktivitas yang akan membuat kita bahagia, selamat dunia dan selamat akhiratnya. (Disarikan dari buku: Jangan Terlena di Zona Nyaman, Karya Muchtar A.F)

(Kilik tayangan ini, di: https://www.youtube.com/watch?v=KyXyqTmvTNI
Bandung, 04 September 2014; Wassalam, Muchtar A.F; www.startc.co; www.trainingnlp.co; www.trainingmotivasi.co dan www.muchtar-af.blogspot.com)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close