20% yang siap menghadapi penasiun
Jakarta – Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat pada literasi keuangan terlihat dari rendahnya kepedulian mereka dalam menyiapkan masa pensiun. Ini membuat pekerjaan rumah regulator dan pemerintah semakin besar.
Survei yang dilakukan oleh Eastspring mengatakan, 20% WNI yang siap menghadapi pensiun. Survei ini dilakukan pada 400 responden yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Padahal, di antara masyarakat itu rata-rata ingin menerima 63 persen dari jumlah penghasilan saat ini untuk mempertahankan gaya hidup serupa saat pensiun.
Indonesia merupakan negara tertinggi kedua setelah Korea dengan angka penghasilan yang ingin tetap diterima sebesar 65 persen. Disusul Taiwan sebesar 62 persen, Malaysia sebesar 58 persen, Singapura sebesar 56 persen, dan Hong Kong sebesar 52 persen.
Menyimak data di atas, pendanaan pensiun menjadi tantangan terbesar, karena seharusnya dana besar yang dibutuhkan di masa pensiun harus dipersiapkan sedini mungkin melalui invetasi dan pemahaman pengelolaan keuangan yang cukup.
Agar dana pensiun tetap terjaga dan seirama dengan gaya hidup yang diinginkan, ini tips yang diberikan oleh Head of Business Partnership Eastspring Investments Indonesia Alfred Rinaldi Triestanto yakni mulai berinvestasi sedini mungkin.
“Semakin muda berinvestasi, semakin besar keuntungan yang didapat pada masa mendatang atau pensiun,” ujar Alfred pada Seminar Investasi dan Pengenalan Pasar Modal, Reksa Dana dan Saham di Binus University International, Jakarta pada Kamis (15/10).
Saat ini instrumen investasi beragam, masyarakat tak perlu menyimpan uangnya di bawah bantal. “Cukup investasikan uangnya secara rutin selama kurun waktu panjang, niscaya akan memperoleh imbal hasil yang diinginkan,” kata Alfred. (Indah Pujiastuti/NAD; Investor Daily dan http://m.beritasatu.com/ekonomi/314874-hanya-20-penduduk-indonesia-siap-hadapi-pensiun.html)-FatchurR