Jadikan iri sebagai motivasi
Liputan6.com, Jakarta. Semua orang punya kualitas iri hati. Tak heran jika muncul keirian melihat atau tahu ada orang yang lebih sukses darinya. Supaya tidak muncul rasa sakit akibat iri hati, rem rasa tidak baik itu dan yakinkan diri, kita mampu melakukan lebih dari orang itu.
“Tuhan menciptakan kualitas terbaik buat manusia. Semua manusia punya potensi. Jangan hanya terpaku kesuksesan orang lain tapi perkuat kemampuan diri dengan terus berupaya” kata Founder Spirit Of Universal Life (SOUL) Bunda Arsaningsih dalam video `Mind and Soul` Liputan6.com (19/10/15).
Sadarlah, di balik tiap kesuksesan orang lain, ada usaha keras yang dilakukan, yang tidak kita ketahui. “Tahunya sukses, sehingga iri hal itu,” kata Arsaningsih menambahkan. Jadikanlah iri hati yang ada di diri kita sebagai pembelajaran yang membuat kita termotivasi melakukan yang lebih baik lagi.
“Semangat menjalankan hidup. Berusaha lebih kuat lagi mencapai hasil lebih. Sehingga kita layak bangga dengan mutu kehidupan lebih baik lagi,” kata Arsaningsih. Arsaningsih berpesan, mulai sekarang lepaskan rasa iri perlahan dan mulai memotivasi diri melakukan hal yang lebih baik lagi.
“Lepaskan iri hati dan terimalah orang lain apa adanya,” kata Arsaningsih (http://health.liputan6.com/read/2343743/jadikan-iri-dan-dengki-sebagai-motivasi?utm_source=ContentPromotion&utm_medium=CPM-SPM&utm_campaign=mind-and-soul)-FatchurR
———-
Artikkel berikutnya :
1. Relung kehidupan
2. Falsafah wong JOWO by Ronggo Warsito
3. Kejutan untuk pasangan tua
————
Relung kehidupan
Waktu sedang “Jaya” kita banyak teman. Waktu sedang “Berkuasa” kita percaya diri melakukan apa saja.
Waktu sedang “Tak Berdaya” baru sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.
Waktu “Jatuh” kita baru sadar selama ini siapa saja teman yg memperalat dan memanfaatkan kita.
Waktu “Sakit” kita baru tahu sehat itu penting, jauh melebihi harta.
Manakala “Miskin” kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/ menderma & saling membantu.
Masuk “Usia Tua” kita baru tahu banyak yang belum dikerjakan.
Saat “di Ambang Ajal” kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yg terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, Sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA:
Saling menghargai, Saling membantu, Saling memberi, Saling mendukung.
Jadilah teman setia tanpa syarat. Jangan saling memotong & menggunting sesama teman…
Tunjukkan anda punya Hati Nurani tulus. Jauhkan niat jahat untuk mencelakai atau memfitnah.
Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.
Apa yg ditabur itulah yang akan dituai. Allah tidak pernah menjanjikan langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.
Tapi ketahuilah Allah selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata, Rahmat & berkat di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Jangan pernah menyerah , Terus berjuanglah,
Life is so beautiful. Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan
Saudaraku, Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia mengenal kita. (Hidayat B. Praptono)-FR
————–
Falsafah wong JOWO by Ronggo Warsito :
Rejeki iku ora iså ditiru. (REJEKI ITU TIDAK BISA DITIRU).
Senajan pådå lakumu (WALAU SAMA JALANMU)
Senajan pådå dodolan mu, (WALAU SAMA JUALANMU)
Senajan pådå nyambut gawemu. ( WALAU SAMA PEKERJAANMU)
Kasil sing ditÃ¥mpÃ¥ bakal bedÃ¥2…., (HASIL YANG DITERIMA AKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN)
Iså bedå nèng akèhé båndhå,
BISA LAIN DALAM
BANYAKNYA HARTA
IsÃ¥ ugÃ¥ Ã¥nÃ¥ nèng RÃ¥sÃ¥ lan Ayemé ati, YÃ¥aa iku sing jenengé bahagia….
BISA LAIN DALAM
RASA BAHAGIA DAN KETENTERAMAN HATI
Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåså..
SEMUA ITU ATAS
KASIH DARI TUHAN YANG
MAHA KUASA
Såpå temen bakal tinemu,
BARANG SIAPA BER-SUNGGUH2 AKAN MNEMUKAN
Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå.
BARANG SIAPA BERANI
BERSUSAH PAYAH
AKAN MNEMUKAN
KEMULIAAN
Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi….
BUKAN BANYAKNYA
MELAINKAN BERKAHNYA YANG MENJADIKAN
CUKUP DAN
MENCUKUPI
Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså.
SUDAH DIGARISKAN
OLEH TAKDIR BAHWA SEMUA YANG HIDUP ITU SUDAH DIBERI
BEKAL OLEH YANGMAHA KUASA
Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhotbendinané..
JALAN HIDUP DAN REJEKI SUDAH
TERSEDIA DEKAT..
SEPERTI UDARA YAN KITA HIRUP SETIAP HARINYA
Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé,
Nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå
TETAPI KADANG
MANUSIA SILAU MATA DAN GELAP HATI, YANG JAUH KELIHATAN BER-KILAU & MENARIK HATI.. TETAPI YANG DEKAT
DIDEPANNYA DAN
MENJADI TANG-GUNG JAWABNYA DISIA-SIAKAN SEPERTI TAK ADA
GUNA.
Rejeki iku wis cemepak sÃ¥kÃ¥ Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungsÃ¥ sÃ¥kÃ¥ lair tekané pati…., (REJEKI ITU SUDAH DISEDIAKAN OLEH TUHAN, TDK BAKAL BERKU-RANG UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI)
Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet. (TETAPI KALAU MENURUTI KEMAUAN MANUSIA YANG TIDAK ADA
BATASNYA, SEMUA DIRASA KURANG MEMBUAT RUWET DI HATI DAN PIKIRAN)
Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké atimu, yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné.
(PETUAH ORANG TUA, JALANILAH APA YANG ADA DIDEPAN MATA & JANGAN TERLALU BER-HARAP LEBIH UNTUK YANG BELUM ADA KALAU MEMANG MILIKMU PASTI AKAN KETEMU. KALAU BUKAN JATAHMU. APALAGI SAMPAI MEREBUT MILIK ORANG MEMAKAI CÀRA TIDAK BAIK, ITU AKAN
MEMBUAT HIDUPMUMERANA, SENGSARA DAN ANGKARA MURKA SEMUA ITU AKAN SIRNA KEMBALI KE ASALNYA).
Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé. (SEUMPAMA KETENTERAMAN ITU BISA DIBELI DENGANHÀRTA, ALANGKAH SENGSARANYA ORANG YANG TIDAK PUNYÀ).
Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang Gusti kang murbeng dumadi. (UNTUNGNYA, KETENTERAMAN BISA DIMILIKI OLEH SIAP SAJA YANG TIDAK MENGAGUNGKAN KEDUNIAWIAN, SUKA MENOLONG ORANG LAIN DAN MENYERAHKAN HIDUPNYA KPADA TUHAN SANG PENCIPTA (Ibu Widiarti)-FR
—————
Kejutan untuk pasangan tua
Suatu hari seorang pria tua berpakaian sederhana masuk showroom otomotif. Salah seorang tenaga penjual, John berdiri dan menghampirinya, “Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?” Laki-laki tua itu menjawab dia butuh mobil seken kecil, sebuah mobil sederhana karena anggaran dia terbatas.
John membawa orang itu ke garasi di belakang showroom, tempat mobil2 seken dan berukuran kecil dipajang. Mobil2 itu mungkin sesuai budget pria tua tadi. Saat berkeliling memilih mobil yang cocok, orang tua tadi menjelaskan ke John mengapa dia ingin beli mobil.
“Mobil yang akan dibeli untuk istri saya. Selama 30 tahun lebih istri ingin punya mobil kecil. Mobil yang bisa dikendarai ke supermarket dan ke rumah teman2nya. Tapi, saat itu masa2 sulit dan saya tidak mampu beli mobil. Seiring waktu, istri saya berhentiminta mobil.”
Minggu lalu ia sakit. Kata Dokter istri saya menderita kanker dan umurnya tinggal beberapa bulan. Jadi, saya putuskan menggunakan tabungan saya beli mobil, supaya ia bisa menikmati beberapa bulan sisa hidupnya mengendarai mobil sendiri, sebelum dipanggil menghadapNya”.
Hati John tersentuh. Ia janji pada dirinya suatu hari, ia juga akan jadi suami yang baik sampai akhir hayat. Setelah berkeliling, pria tua itu menjatuhkan pilihan pada mobil kecil berwarna hijau gelap. “Istri saya bakal suka mobil ini. Kecil, mudah dikendalikan, Ada fitur2 yang ia inginkan dan warna favoritnya” Lalu dia berkata pada John dia akan memberi kejutan pada istrinya.
“Saya akan ajak istri ke sini besok dan pura2 me-lihat2 mobil. Kalau Anda lihat saya besok, pura2lah kita belum pernah bertemu, dan layani saya persis seperti Anda pertamai melayani saya. Lalu, saya akan memberi kejutan pada istri dan mengatakan saya sudah membeli mobil untuknya, oke?
John berkata, “Oke, akan saya ikuti rencana Anda. Terima kasih, Pak Brown, saya nantikan kunjungan Anda dan istri besok.” Setelah orang itu pergi, John menceritakan kejadian ini pada rekan2 kerja yang lain. Mereka juga tersentuh.
Hari berikutnya, pria tua dan istrinya datang bergandengan tangan ke showroom, John memberi salam dengan gembira ke mereka dan pura2 belum mengenal lelaki tua itu. Tapi, waktu istrinya sedang tidak melihat, John mengedipkan mata seakan berkata, “Semuanya beres.”
Lelaki tua pura2 menjelaskan ke John, mereka ke showroom ini untuk lihat2 dan ia menjelaskan tipe mobil yang mereka inginkan. Si istri berkata pada John, “Saya tidak mengerti mengapa suami saya tiba2 mengajak saya ke sini. Kami tidak berencana beli mobil. Kami tak mampu membayarnya”
John mengantar pasangan itu ke garasi di belakang showroom. Sewaktu mereka me-lihat2, pria tua itu mencari mobil hijau gelap yang ia pesan dan bayar kemarin. Tapi, mobil itu tidak ada. Ia bertanya pada John, “Apakah hanya ini mobil2 yang ada? Apakah tidak ada yang lain lagi?”
“Tidak ada lagi, Pak. Ini semua yang kami miliki, mobil2 ini sesuai dengan budget Bapak.”
“Apakah BENAR2 hanya ini semua mobil yang Anda miliki? Tidak ada lagi?” ulangnya lagi.
“Tidak ada Pak. Hanya ini semua yang kami miliki. Tidak ada lagi,” jawab John.
Orang tua itu mulai panik. Ia berkata pada dirinya, “Saya telah bayar penuh mobil itu. Tapi, sudah tidak ada dan John mengatakan hanya ini yang ia miliki. Jadi, di mana mobil saya dan apa yang terjadi dengan uang yang sudah saya bayarkan?” Lebih parah lagi, ia tidak bisa bertanya pada John, “Dimana mobil saya?” Orang tua itu benar2 khawatir.
Setelah lama berjalan ke sana ke mari, John menyarankan kembali ke dalam showroom untuk berteduh dan minum karena udara di garasi panas dan tampaknya tidak ada mobil yang cocok dengan keinginan mereka. Pria tua itu menjawab, “Tidak, saya ingin berkeliling lagi.” Istrinya berkata, “Tidak apa-apa sayang, mereka tampaknya tidak memiliki mobil yang kita cari. Mari kita ke dalam, saya lelah.”
Dengan lesu, si orang tua mengikuti John dan istrinya ke showroom. Ia khawatir, bingung, dan marah bersamaan, tetapi tidak bisa menunjukkannya. Sewaktu duduk sambil minum di showroom, sang istri bercakap dengan gembira pada John, tapi si orang tua itu tidak ingin bercakap. Ia terlalu bingung dan tengah berpikir tentang apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Tiba2 istrinya berseru, “Itu mobil yang bagus…” Si orang tua menoleh ke arah istrinya menunjuk. Di sana ada mobil kecil berwarna hijau gelap seperti yang ia pilih sebelumnya, bedanya mobil ini baru. Mobil itu diletakkan di podium berputar dan diberi pita besar. “Ini tidak mungkin mobil yang saya beli. Mobil yang saya beli itu bekas, berdebu, dan ada di garasi belakang. Ini mobil baru,” katanya dalam hati.”
Ini terlalu mahal, ini mobil baru,” dia ingatkan istrinya.” Tidak apa2. Masuk saja ke dalamnya, duduk dan rasakan,” kata John. Sang istri ragu2. “Mari silakan.” John menuntun tangan istri pria tua itu menuju podium, lalu membukakan pintu mobil untuknya. Istrinya masuk ke mobil, duduk nyaman dan tangan memegang kemudi. Ia berteriak, melompat keluar dari mobil, dan berlari ke arah suaminya untuk memberi pelukan hangat.
“Terima kasih, terima kasih, sayang! Ini benar2 kejutan menyenangkan” Pria tua itu kaget. Apa yang terjadi? Istrinya mengambil kartu besar dari kemudi mobil. Di kartu itu tertulis: “SELAMAT, Nyonya Brown, Anda pemilik khusus mobil cantik ini. SELAMAT. Terutama karena Anda memiliki suami yang SUNGGUH-SUNGGUH SANGAT MENCINTAI ANDA!”
John dan tim penjual tersentuh kisah pria tua itu hingga mereka sepakat melakukan pekerjaan ekstra untuk memberi kejutan ke pasangan ini. Mereka semua kerja lembur malam itu mencuci mobil ini, memoles catnya, mengikatkan pita besar, dan membuat kartu ucapan “SELAMAT” yang besar.
Istri pria itu melompat gembira. Pria itu tersenyum. Sewaktu pasangan ini mengendarai mobil kecil yang mengilap tadi keluar dari showroom, setiap staf berbaris di pintu depan showroom memberi tepuk tangan meriah dan hangat yang berasal dari hati.
Pasangan bahagia itu dengan bangga melambaikan tangan kepada para staf sambil mengemudikan mobil keluar meninggalkan showroom. Ada beberapa wajah yang berlinang air mata di antara para staf yang berbaris pada pagi itu, tetapi di bibir mereka tersungging senyuman. * Kisah dari buku “Fish! Tales” karangan Stephen C. Lundin. (Sunarto SA)-FR