Berbahayanya tumpukan lemak di kulit
Jakarta – Selain kekurangan gizi, kegemukan (kelebihan berat badan) kini jadi masalah utama. Mengonsumsi makanan berlemak berlebihan, kurang olahraga karena kesibukan atau stres dengan pekerjaan dan kemacetan adalah beberapa perubahan pola hidup yang turut memicu kegemukan.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Reza Yuridian Purwoko, mengatakan, penumpukan lemak yang berlebihan tidak hanya hanya mengganggu penampilan, tetapi juga kesehatan. Pemumpukan lemak di bawah kulit jika berlebihan dan kapasitasnya terbatas, akan bergerak dan tersimpan ke lemak dalam (jaringan viseral) kemudian menumpuk pada jantung, pembuluh darah, bahkan otak.
Penumpukan lemak yang kurang baik itu menyebabkan munculnya berbagai penyakit, seperti jantung koroner, kencing manis, beberapa jenis kanker, dan bahkan kematian.
“Penumpukan lemak kulit sering dikeluhkan pasien sebagai keluhan dermatologi estetik. Sering pasien penumpukan lemak kulit mengeluhkan kantung mata, pipi tembam, double chin, lengan menggantung, sayap, love handle pada pinggang, perut buncit, selulit”.
“Bahkan beberapa tumor jinak lemak kulit yaitu lipoma, dan berbagai kelainan kulit akibat penumpukan lemak lokal”, kata Reza di sela-sela sidang terbuka promosi doktor (promdok) di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3).
Untuk meraih gelar doktor (S3), Reza mengajukan disertasi berjudul “Pengembangan Sediaan Liposom Ekstrak Kedelai Indonesia Terpurifikasi Mengandung Fosfatidilkolin dari Varietas Argomulyo dan Uji Aktivitas Apoptosis pada Sel Punca Asal Jaringan Lemak Bawah Kulit Manusia” dengan promotor Prof. Jeanne Adiwinata Pawitan.
Reza menambahkan, berbagai terapi penanganan telah diteliti untuk penumpukan lemak kulit tersebut. Di antaranya, dengan cara noninvasif yaitu pengolesan krim pelangsing, penggunaan alat gelombang cahaya atau radio (ultrasound, RF radiofrequency, kavitasi, laser, pijat pelangsingan, HIFU, dan sebagainya), namun hasilnya masih kurang memuaskan.
Sementara penanganan paling cepat adalah dengan bedah sedot lemak atau liposuction yang dengan cepat langsung mengeluarkan lemak dari jaringan bawah kulit, misalnya dari perut, lengan, dan dari daerah bawah kulit lainnya yang terlihat gemuk berlebihan.
Pasien rutin mengeluarkan lemak dengan sedot lemak 1x setahun atau bisa lebih di area yang berbeda. Lemak buangan tersebut diketahui ternyata telah ditemukan pada awal abad 20 sebagai sumber terapi masa depan, yaitu terapi stem cell atau sel punca asal jaringan lemak bawah kulit manusia.
Pada disertasinya, Reza Yuridian Purwoko memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan uji obat baru. Alasanya, ialah sel punca pada pasien berberat badan lebih atau overweight hingga penderita kegemukan atau obesitas, mempunyai ekspresi gen yang lebih aktif dibandingkan pasien berberat badan normal atau kurang.
Karena ekspresi gen lebih aktif, pasien gemuk lebih sulit diatasi dan lebih sering mengalami kambuh. Dibanding pasien berberat badan normal atau kurang, berat badan pasien overweight cepat turun tapi mudah naik kembali setelah diet, OR atau terapi. (Dina Manafe/FER; Suara Pembaruan dan http://www.beritasatu.com/penampilan/355018-ini-alasan-berbahayanya-tumpukan-lemak-di-kulit.html)-FatchurR