Kesehatan

Anak bermain kotor lebih sehat

KOMPAS.com-Di era modern ini, bukan hanya orang dewasa atau lansia yang dapat berpenyakit kronis tapi juga anak-anak. Penyakit kronis seperti diabetes, alergi, dan attention deficit disorder (ADHD) meningkat di kalangan anak-anak Amerika.

Meningkatnya penyakit kronis ini disebabkan anak2 terlalu bersih karena ortu melarang anak bermain kotor2an, demikian menurut Maya Shetreat-Klein, MD, ahli saraf anak di New York City. “Ada pemikiran umum anak2 tidak boleh kotor. Kita jadi protektif pada anak, padahal kebutuhan untuk melindungi anak bisa jadi bumerang,” ujar Maya.

Berbagai studi menemukan anak2 yang menghabiskan waktu bermain di luar rumah ketimbang di dalam rumah, mampu mengerjakan ujian lebih baik di kelas. Selain itu gejala ADHD dan stres berkurang, dan risiko obesitas menurun. “Mereka cenderung memiliki penglihatan yang lebih baik dari mereka yang menghabiskan waktunya di dalam ruangan,” jelas Maya.

Sayangnya, ortu kini kerap berpikir anak2 harus bersih. Kita mengamankan mereka, dari rumah, mobil, hingga mainan anak. Tas keperluan anak selalu dilengkapi sabun, tisu basah, dan hand sanitizer. Kita terjebak kebiasaan melarang anak bermain kotor, dan mencoba membasmi dunia anak dari kuman demi melindungi mereka.

Saat tangan anak terpapar kotoran, entah itu tanah, sisa makanan, atau debu, kita langsung berusaha membersihkannya agar anak tidak terpapar kuman. Kita juga dengan mudahnya menebus obat-obatan antibiotik karena khawatir anak terpapar kuman dan bakteri.

Padahal, kembali Maya mengatakan, anak-anak menjadi alergi dan rentan terserang asma atau penyakit autoimun justru karena tidak cukup terpapar bakteri.

Berbagai data menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh kita akan berfungsi dengan baik ketika kita terpapar mikroba, organisme, dan juga keanekaragaman pola makan dan lingkungan. Paparan tersebut bisa melalui saluran pencernaan, hidung, atau sistem pernapasan.

Itu sebabnya, Mama perlu membiarkan anak bermain kotor-kotoran di luar ruangan. Karena paparan terhadap organisme yang beranekaragaman pada tumbuhan, tanah, tanaman, dan lain sebagainya, memengaruhi penurunan alergi.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bermain di luar ruangan dan terpapar kotoran bisa membuat sistem kekebalan anak lebih sehat. (Dini/Tabloid-Nakita.com; Lusia Kus Anna; Tabloid nakita dan ttp://health.kompas.com/read/2016/04/23/150000023/Mengapa.Anak.yang.Bermain.Kotor.Lebih.Sehat.)-FatchurR
——–

Sajian lainnya : Merefleksi Kaki Sendiri
Duduklah di kursi dengan nyaman, lalu taruh kaki kanan di atas paha kiri Anda. Pijat seluruh bagian kaki Anda, dari tumit hingga ibu jari (jempol) menggunakan jempol tangan kiri Anda. Lalu beralih ke jari-jemari. Ketika sampai pada ujung jari, putar seluruh jari kaki memakai jempol dan jari telunjuk.

Lakukan hal ini pada tiap jari. Setelah itu, pegang semua jari-jemari kaki dalam satu genggaman, kemudian tekuk ke arah telapak kaki dan punggung kaki secara bergantian untuk membuatnya lentur dan rileks. Tahap terakhir, tekan seluruh permukaan telapak kaki Anda, lalu goyang-goyangkan dan diakhiri dengan memutar pergelangan kaki beberapa kali. Ulangi gerakan di atas pada kaki kiri Anda.

Mengurangi rasa sakit akibat premenstrual syndrome (PMS). Rasa kram akibat PMS mungkin bisa diatasi dengan menekan salah satu lekukan kaki Anda, tepatnya di belakang tonjolan pergelangan kaki. Lalu, tekan bagian tengah jempol kaki memakai tangan Anda lainnya. Pijatan ini mungkin bisa merelaksasi ovarium, uterus, dan kelenjar hipotalamus (kelenjar yang mengatur hormon).

Agar tidur nyenyak. Susah tidur? Anda mungkin bisa melakukan tekanan pada kedua jempol Anda, tepatnya di bagian bawah ujung jempol kaki Anda. Setelah itu gosok sisa permukaan jempol untuk merelaksasi tubuh Anda. Mengatasi masalah pada sinus dan sakit kepala akibat hidung tersumbat. Coba menjalankan jari-jemari Anda secara perlahan dengan penuh tekanan di seluruh telapak kaki.

Tubuh berenergi. Lupakan minuman penambah energi, dengan memberikan tekanan pada bantalan kaki (di atas lengkungan telapak kaki Anda) memakai jempol, tubuh mungkin bisa melepas hormon adrenalin yang dapat membuat Anda bugar seketika.

Harus diketahui, refleksi kaki tidak bisa mengatasi permasalahan pada kaki seperti kapalan, kutil, atau kuku kaki tumbuh ke dalam. Metode ini tergolong aman, meski begitu ada beberapa orang yang mungkin merasakan ketidaknyamanan karena tekanan yang terlalu keras. Jika Anda ingin mengatasi kondisi kesehatan yang serius, disarankan untuk tidak melakukan refleksi kaki dengan tangan sendiri. Dianjurkan untuk mengonsultasikan pada ahlinya. (SSA; dari grup WA VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close