Kelapa muda di Sungai Raya
LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sebuah mobil Avanza singgah tepat di pinggir lintas Medan-Banda Aceh, Desa Sungai Raya, Kec-Sungai Raya, Aceh Timur (24/9/16). Tujuh penumpang turun dari mobil hitam itu, lalu duduk lesehan di pondok yang disediakan. Mereka pesan kelapa muda di lokasi itu.
Sungai Raya identik dengan pedagang buah kelapa segar. Di kiri-kanan jalan lintas nasional itu berjejer pedagang kelapa muda. Pondok-pondok kecil didirikan untuk tempat duduk pengunjung persis di bawah rindangnya daun kelapa. Sehingga, daerah itu selalu sejuk, meski matahari terik membakar bumi.
Pedagang di sana mematok satu buah kelapa Rp 15.000 plus es yang dipisahkan. Jeruk nipis diletakkan persis di piring tempat buah kelapa segar itu. Daging kelapa telah diserut sehingga pengunjung tak perlu repot-repot menyerut buah kelapa dengan menggunakan sendok.
Pedagang juga menghidangkan penganan ringan: Kacang, keripik dan lain sebagainya. Siang itu, tampak lima prajurit TNI dari Kodim Aceh Timur juga tengah rehat dan menikmati kelapa segar itu.
“Setiap kali melintas di sini, pasti singgah, sekadar melepas lelah sambil menikmati kelapa muda. Pedagang selalu menyiapkan kelapa yang pas, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu lembek,” sebut salah seorang pengunjung, Halida Bahri.
Salah seorang pedagang, Murni, menyebutkan jika sedang ramai pengunjung mereka bisa menjual 50 butir kelapa setiap hari. Namun, jika sedang sepi, apalagi di musim hujan, rata-rata mereka bisa menjual 10 butir kelapa per hari.
“Untungnya lumayan. Selain kelapa milik sendiri, kami juga beli dari milik masyarakat sekitar Sungai Raya,” terang Murni. Lokasi strategis di pinggir lintas nasional membuat kawasan itu ramai dikunjungi. Umumnya pengendara yang melewati jalan itu singgah sambil beristirahat.
“Pengunjung lokal sedikit. Umumnya pengunjung dari Medan atau Banda Aceh yang melintas” ujar Murni. Yang ingin melepas lelah sembari nikmati air kelapa segar, maka kesegaran itu di Sungai Raya. (Masriaadi; I Made ASdhiana; http://travel.kompas.com/read/2016/09/26/160700527/yuk.nikmati.segarnya.kelapa.muda.di.sungai.raya.)-FatchurR