Aku cinta Indonesia

Jalan Trans Papua telah dibangun 3.720 Km

JAYAPURA, KOMPAS-Jalan Trans-Papua sepanjang 3.720 km selesai dibangun. Proyek jalan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat itu telah mencapai 86% dari total 4.325 km. Trans-Papua penting untuk membuka konektivitas ke daerah-daerah di dua provinsi, termasuk yang terisolasi.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Wilayah Papua Osman Marbun mengatakan itu saat ditemui di Jayapura, Rabu (30/11).

Osman mengatakan, 14% dari ruas Trans-Papua yang belum tersambung atau 605 km terdapat di 11 ruas, yakni Sorong-Manokwari, Manokwari-Nabire, Nabire-Enarotali-Sugapa, Sugapa-Beoga-Ilaga, Wamena-Jayapura, Wamena-Kenyam, Kenyam-Deikai, DeikaiOksibil, Oksibil-Waropko, Waropko-Tanah Merah-Merauke, dan Waigete-Timika.

“Hingga akhir tahun ini, pembukaan 11 jalan itu belum terealisasi karena sejumlah faktor. Misalnya kebijakan pemotongan anggaran dari pusat sehingga penyediaan bahan baku seperti jembatan terkendala. Ditargetkan pada 2018, jalan Trans-Papua selesai,” kata Osman.

Salah satu yang sedang dikerjakan Batas Batu-Mamugu-Kenyam-Wamena yang jadi bagian ruas Wamena-Kenyam sepanjang 278,6 km. Namun, pihak Kemen-PUPR baru menganggarkan Rp 361M untuk pembukaan ruas jalan itu. Pihak Balai Jalan XVIII masih butuh Rp 885M untuk pembangunan 45 jembatan yang terdiri dari 8 jembatan rangka baja dan 37 jembatan kayu.

“Saat ini, pembukaan jalan dari Batas Batu-Mamugu sepanjang 24 kilometer sudah mencapai 74 persen, sedangkan Kenyam ke Wamena sepanjang 114 kilometer telah 85 persen. Kami hanya membangun 45 jembatan untuk menyambungkan ruas jalan ini,” tutur Osman.

Selain anggaran terbatas, faktor keamanan turut menghambat pembukaan jalan Trans-Papua. Misalnya, jalan Trans-Papua yang menghubungkan Kab-Puncak ke Puncak Jaya. Pengerjaan ruas jalan itu terhenti pasca insiden penyerangan 7 pekerja PT Modern di Desa Agenggeng pada 15/3/16. Empat pekerja tewas dalam peristiwa itu.

Pejabat Pelaksana Kegiatan Balai Jalan Nasional X Wilayah Papua dan Papua Barat Vinsensius Sihotang, di Jayapura, mengatakan, PT Modern membuka Jalan Sinak-Mulia 4,6 kilometer dari total 10 kilometer. “Jika tak ada gangguan di lapangan, pembukaan jalan akan selesai pada akhir November,” katanya.

Total ruas jalan Trans-Papua dari Sinak hingga Mulia yang belum dibuka sepanjang 31,4 kilometer. Pihak balai telah menargetkan pengerjaan jalan ini tahun 2017. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprop Papua Elia Loupatty mengatakan, pembukaan jalan Trans-Papua sangat dibutuhkan masyarakat Papua di daerah pedalaman.

 

Jalan akan memperlancar transportasi darat dan berimbas menurunnya harga barang kebutuhan pokok. “Kami berharap pemerintah pusat memprioritaskan program pembukaan jalan Trans-Papua secepatnya. Infrastruktur ini sangat berharga bagi kami,” kata Elia.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait, menambahkan, pemerintah harus memikirkan strategi tol udara sebagai langkah alternatif sebelum pembukaan Trans-Papua rampung.

“Pembukaan jalan Trans-Papua masih butuh waktu lama. Padahal, distribusi barang pokok ke masyarakat berlangsung tiap hari. Dengan tol udara, kami berharap pemerintah memperlancar pengurusan izin pesawat perintis dan subsidi biaya pengiriman,” ujar Christian. (FLO; Caroline Damanik; Harian Kompas; http://regional.kompas.com/read/2016/12/02/07010081/proyek.jalan.trans-papua.3.720.kilometer.telah.dibangun)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close