Cobek batu di dapur rumah saya, sudah sangat cekung. Kedalamannya sudah 52 mm, sedang tinggi cobek 58 mm, jadi masih tersisa 6 mm lagi. Memang kata istri saya, cobek peninggalan almarhumah ibu mertua saya ini seumur dengan kakaknya yang tertua. Padahal kakaknya hampir seumur dengan saya, jadi cobek ini sudah mengabdi di dapur selama 70 tahun! Wow!
Sedangkan muntu-nya lebih parah, panjangnya tinggal 72 mm, padahal muntu ini biasanya panjangnya antara 130 sampai 140 mm, jadi tinggal separo. Pangkal mutu sudah tergerus, sehingga sudah hilang tekukannya, sedangkan ujungnya yang lancip sudah hilang patah, jadi memakainya seperti menggenggam batu
Bibir cobek sudah sedikit sompal, bahkan sudah ada rekahan. Kalau cobek ini dipakai terus, dasarnya makin cekung dan suatu saat tentu akan bolong. Kalau asumsi tebalnya dulu 25 mm, maka setiap tahun cobek ini tergerus 0,357 mm, jadi perhitungan saya cobek ini akan bolong 17,14 tahun lagi atau pada Januari 2033. Wallahu a’lam. Sambil bergurau saya katakan pada istri saya, bahwa kalau nanti sudah bolong, pensiunan cobek ini akan saya pasangi pigura dan saya cantolkan di tembok sebagai pajangan.
(Sadhono Hadi; dari grup WA-BPTg)-FR
