Opini dan sukses bisnis

Dari tulang muncul uang

Istilah “Olah sampah jadi berkah” berlaku pada teknik pengolahan sampah ini:

Intisari-Online.com-Tinggal di sekitar pedagang makanan itu menyenangkan. Terlebih makanan yang dijual didominasi daging : Di warung soto atau bakso. Jika butuh lauk tak jauh. Paling apes menghirup uap masakan yang mengepul.

 

Lumayan, air liur bisa keluar. Tinggal ambil nasi dan sambal terasa nikmat makan. Itu bicara enaknya. Ada tidak enaknya, limbah dan bukan sisa makanan, karena lempar saja ke kolam ikan atau dibikin kompos. Itung2 makanan gratis buat ikan/pupuk tanaman hias. Yang memusingkan tulang belulang.

 

Kalau mau gampang sih tinggal ditimbun ditanah tulang tadi agar tak berserakan. Masalahnya, selain capai menggali, seberapa luas lahan yang harus disiapkan? Soalnya tulang tidak bisa terurai atau membusuk. Otomatis bertambahnya tulang membuat penimbunan tadi tidak menyelesaikan masalah.

 

Mengapa tidak diolah? Sama seperti mengolah limbah sisa makanan? Misal dijadikan tepung tulang. Tepung ini bisa dipakai untuk pakan ayam atau ikan. Beginilah cara mengolah tulang menjadi tepung. Mula2 tulang yang terlalu panjang di-potong2 jadi bagian2 yang lebih pendek.

 

Potongan ini direbus air sampai mendidih selama 5 jam. Setelah itu tulang dibersihkan dari kotoran2 yang masih melekat. Biasanya berupa daging liat yang sulit dilepas. Dengan direbus, selain memudahkan membersihkan tulang, juga mengurangi bau kurang sedang itu.

 

Setelah tulang terbebas dari kotoran yang melekat, jemur sampai kering. Jika kering betul, tulang2 tadi dihancurkan jadi serpihan2 lebih kecil. Serpihan2 ini direndam di air kapur. Ukurannya, 100 g kapur dilarutkan dalam seliter air. Perendaman bisa dilakukan dalam drum2 atau bak yang terbuat dari semen.

 

Untuk menghasilkan tepung tulang yang baik kita harus sabar merendam tulang itu 1-2 (butuh waktu) lama. Setelah perendaman, serpihan2 tadi dicuci dengan air bersih sehingga lapisan kapurnya hilang. Sedang zat perekat / gelatinnya dipisah dari tulang dengan merebusnya. Perebusan dilakukan bertahap.

 

Pertama 4-5 jam pada temperatur sekitar 60o C, kemudian 4 jam pada temperatur 70o C. Terakhir direbus pada ssuhu 100o C selama 5-6 jam. Jangan buang air bekas rebusan ini. Tampung saja dalam sebuah wadah. Soalnya dari sini bisa diambil gelatinnya.

 

Tulang yang terpisah dari cairan gelatin, dikeringkan di ruang ber-suhu 100o C. Setelah betul2 kering, tulang dilumatkan menggunakan mesin penggiling atau mesin penumbuk. Maka, jadilah tepung tulang itu! Dari bahan ini kita bisa membuat campuran makanan ayam atau ikan yang bermutu tinggi.

 

Butuh ketekunan dan waktu lama karena rumit. Tapi, kerumitan tadi tidak seberapa jika dibanding manfaat yang didapatkan. Selain bisa menambah penghasilan dengan menjual tepung ke peternak ayam atau ikan, lingkungan kita bebas dari bau anyir tulang yang belum terolah. Tulang tak jadi penghalang untuk dapat uang. (Sumber : Agus Surono; http://intisari-online.com/Techno/Green/Dari-Tulang-Keluar-Uang)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close