Sriban pahlawan LH dari Bandung
Seperti tak kenal lelah dia terus mengayuh. Bersama putaran roda dia lancarkan propagandanya. Bermodalkan peralatan sederhana tak henti2nya dia mendengungkan, kita harus peduli lingkungan. Baginya, indah dan bersih itu sifat Allah karena itu kita harus mencintai keindahan dan kebersihan.
Dialah Sariban, pria 69 tahun pensiunan PNS yang se-hari2 berkeliling kota Bandung untuk bersih2. Senjatanya sapu dan onthel yang dilengkapi atribut-atribut bertuliskan “PEDULI LINGKUNGAN”, “JAGALAH KEBERSIHAN.”
Tak lupa juga menyertakan sapu lidi, keranjang sampah, sekop sampah, linggis, tang, dan palu dan selalu menyematkan bendera merah putih kecil di sepedanya. Jadi tiap ia menyusuri Bandung, bendera kecil itu terk-kibas2 oleh angin. Suasana yang heroic sekali. Musuh utamanya : SAMPAH.
Menurutnya, Bandung tak seindah dulu saat pertama dia injakkan kaki di Bandung. Udaranya kian gerah. Sampah menumpuk di mana2. Tak sedikit ‘polusi visual’ disebabkan poster, spanduk, papan reklame yang ditempel sekenanya. Keinginannya mengembalikan suasana Bandung ke masa bersih dulu maka Pak Sariban berinisiatif “membersihkan” Bandung.
Dimulai karya nyata sendiri kemudian menularkan kecintaan kebersihan ke orang lain. Setidaknya itu harapannya, agar warga Bandung yang lain cinta kebersihan. Setiap hari ia berkeliling bersama senjata2 setianya menuju “medan perang pembersihan sampah.”
Sesekali Pak Sariban berorasi pentingnya kebersihan lingkungan menggunakan peralatan pengeras suara seadanya dan meneriakkan “ Ayo jaga kebersihan, ayo jaga lingkungan”. Kepeduliannya yang begitu besar telah mencuri perhatian warga Bandung, walau tak semua ingat namanya.
Mengenai sosoknya atau cerita pekerjaan se-hari2 warga Bandung biasanya manggut2 dan ingat. Kabar mengenai Pak Sariban sampai ke telinga penyelenggara pemerintahan. Berbagai penghargaan diberikan, namun tak membuat Pak Sariban puas, tetap saja bersih2 Bandung tiap hari termasuk mencabuti paku2 di pohon2.
Lama2, sosoknya bertransformasi jadi ikon Bandung, stasiun2 TV lokal dan nasional menjadikannya profil berita. Pada event2 yang diselenggarakan di Bandung Pak Sariban tak pernah ketinggalan diundang. Festival Braga dan Car Free Day merupakan panggung utamanya memberikan inspirasi.
Berseragam kuning dengan topi capingnya dan senyum sumringah tiap mulai ia gencarkan perjuangan kebersihan lingkungan Bandung. Dengan ramah dia melayani pertanyaan2 padanya dan menyanggupi permintaan “foto bareng”. Saya termasuk untung merasakan keramahan dan kebaikannya.
Lebih membanggakan ketika saya tahu kegiatan membersihkan Bandung, bukan kegiatan setelah pensiun, dulu ketika masih aktif sebagai PNS Pak Sariban selalu membagi waktu bekerja dan bersih2 ini. Ketika bulan puasa, Pak Sariban tak berhenti berkarya. Betapa sebuah pengabdian.
Dalam era kini, dialah sosok pahlawan. Berjuang tanpa pamrih dan tidak untuk kepentingan sendiri. Karena yang disebut pahlawan adalah mereka yang rela berkorban untuk orang lain. Terimakasih Pak Sariban. Semoga warga bandung ketularan semangatnya. So, Keep Bandung Beautiful. (R. Karlina Lubis; http://www.kompasiana.com/r-karlinalubis/pak-sariban-pahlawan-lingkungan-dari-bandung_55193f2ba333111316b6593e)-FatchurR