Terhipnotis tarian Golek Menak Putri
Yogya-Ketika berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, rombongan Pemprop DKI yang dipimpin Plt Gubernur DKI, Sumarsono disambut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Saat makan malam, Sumarsono dan pimpinan2 SKPD DKI disuguhkan tarian Golek Menak Putri.
Mereka terpukau dan terpesona melihat keluwesan penari2 dalam menyuguhkan cerita dalam tarian. Tak henti2nya mereka memotret atau merekam tarian itu sekadar mengabadikan tarian yang baru mereka lihat. Tak terkecuali Sumarsono terpukau lihat tarian itu. Duduk di samping Sri Sultan, ia nikmati tiap gerakan penari2 itu.
Usai menyaksikan Tarian Golek Menak Putri, Sumarsono menyampaikan ucapan terima kasih ke Sri Sultan. “Matur sembah nuwun. Terima kasih melayani luar biasa,” katanya ke Sri Sultan. Tari Golek Menak, salah satu jenis tari klasik gaya Yogya yang diciptakan Sri Sultan HB IX.
Tarian itu diciptakan saat Sultan menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan dalang yang berasal dari daerah Kedu tahun 1941. Wayang Golek Menak disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak.
Ketika itu 1941, Sultan memanggil pakar2 tari yang dipimpin KRT Purbaningrat, dibantu KRT Brongtodiningrat, Pangeran Suryobrongto, KRT Madukusumo, KRT Wiradipraja, KRT Mertodipuro, RW Hendramardawa, RB Kuswaraga, dan RW Larassumbaga. Terciptalah Tari Golek Menak Putri.
Pagelaran perdana dilakukan 1943 untuk memperingati HUT Sultan. Dalam tarian ini ada 3 tipe karakter, yaitu karakter puteri untuk Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupelaeli, tipe karakter putra halus untuk Raden Maktal, tipe karakter gagah untuk Prabu Dirgamaruta
Tiga tipe karakter itu ditampilkan ber bentuk dua beksan, yaitu perang antara Dewi Sudarawerti – Dewi Sirtupelaeli, dan perang antara Prabu Dirgamaruta – Raden Maktal. (Lenny Tristia Tambun/PCN; BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/food-travel/409429-rombongan-pemprov-dki-terhipnotis-tarian-golek-menak-putri.html)-FatchurR