Psikologi

Tertawa karena kesalahan kecil

Disadari atau tidak lingkungan mendidik kita kurang menyadarkan dengan hal2 luar biasa di sekitar kita. Yang kita anggap biasa itu sesuatu yang luar biasa. Contoh bila kita sakit gigi atau sakit perut, sekali kita sakit kecewa dan kesal seakan kita paling tersakiti. Padahal hal itu normal, buah dari kesalahan kita.

 

Namun disaat kita sehat, kadang lupa nafas, detak jantung, aliran darah yang berjalan tanpa kita kendalikan, semua hal luar biasa itu tidak kita syukuri. Agar kita selalu ingat akan anugrahnya dan sesuatu yang sangat berharga bagi kita, mari belajar dari kisah seorang guru ini.

 

Suatu hari pak guru menulis ini di whiteboard :
9×1=7
9×2=18
9×3=27

9×4=36

 

9×5=45
9×6=54
9×7=63
9×8=72
9×9=81
9×10=90

Ketika pak guru telah menyelesaikan tulisannya, ia menatap para muridnya yang kemudian mulai menertawakannya karena perhitungan yang paling atas adalah salah.

Kemudian pak guru  berkata :
“Saya sengaja menulis  salah dengan satu tujuan sebab. Saya ingin kalian belajar dari ini. Saya ingin kalian tahu dunia ini memperlakukan kita. Kalian sudah lihat saya menuliskan hal benar 9x. Tapi tak ada satupun dari kalian yang memberi selamat atau pujian kepada saya. Kalian malah menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan saja.”

Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal hal baik yang kita lakukan jutaan kali sekalipun. Hidup ini justru akan mengkritisi satu saja kesalahan kecil yang kita lakukan.

Tapi kita tak perlu berkecil hati. Teruslah melangkah. Jangan takut berbuat salah. Jangan risaukan apa yang akan orang lain katakan tentang kita. Jadikan kesalahan sebagai pembelajaran dan perbaikan kualitas hidup yang lebih baik

 

Mari ubah kebiasaan kita sebagai lingkungan yang sering menertawakan orang. Mari ubah kebiasaan kita, sebagai pribadi yang selalu melakukan banyak kesalahan. Padahal tanpa kita sadari banyak hal luar biasa yang telah kita lakukan. (Budhi R; dari grup WA-72; sumber dari Purwanto; http://www.wajibbaca.com/2016/08/benar-sudah-biasa-tapi-kalian-tertawa.html)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close