Wisata dan Kuliner

Dibalik munculnya Parade Ogoh2

Denpasar-Ogoh2 hanya ada di Indonesia, terlebih lagi kental dengan budaya Bali. Ogoh2 ini diarak keliling kota dan diadu pada perayaan Nyepi.  Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, ogoh2 ada sejak zaman Bali kuno.

Pihaknya menegaskan, ogoh2 ini dari dulu tiap upacara sejak abad ke-7. Menurutnya, ogoh2 zaman dulu hanya dipajang di pura atau tempat upacara keagamaan, tidak seperti sekarang ini diarak keliling kota. Tidak hanya itu saja, bahkan ogoh-ogoh saat ini juga dilombakan.

Menurutnya, ogoh-ogoh ini mulai diarak keliling kota para tahun 1960-an. Dan Kota Denpasar adalah kota yang mengawali parade ogoh-ogoh besar2an. Disusul oleh Kabupaten lain seperti Gianyar, Badung, Tabanan, Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung dan Jembrana.

“Ogoh2 mengikuti perkembangan zaman. Banyak anak2 yang kreatifitasnya tinggi sehingga ogoh2 dimofiikasi dan ukurannya besar tidak seperti dulu,” ungkapnya di Denpasar (23/3/17). Lanjutnya, meski dimodifikasi, subtansi ogoh2 tidak berubah. Boneka raksasa itu tetap sebagai manifestasi dari Bhutakala.

“Subtansi ogoh2 dari dulu sampai sekarang sama, yakni manifestasi dari Bhutakala.  Ogoh2 dalam perwujudan yang lebih tinggi itu disebut pretima,” ungkapnya. Pihaknya mengimbau kepada pemuda-pemudi untuk mengarak ogoh2 dengan musik tradisional Bali.

“Ya seperti sebelumnya sudah dihimbau kalau mengarak ogoh2 sebaiknya memakai musik khas Bali,” paparnya. Biasanya ogoh2 dibuat dari steorofom, bambu, koran bekas, dan barang2 lain. (sms; Kis Kertasari; https://daerah.sindonews.com/read/1190973/174/ini-cerita-dibalik-munculnya-parade-ogoh-ogoh-1490262839)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close